Network
PORTAL BANDUNG TIMUR -Sedikitnya ada empat orang pejabat Pemkab Cianjur, terpapar Covid-19 diduga merupakan varian Omicron. Selain itu ada empat orang keluarganya yang juga ikut terpapar sehingga totalnya menjadi 8 orang. Kini semuanya sedang menjalani isolasi di pusat isolasi Ciherang.
Bupati Cianjur Herman Suherman tak memungkiri dengan kondisi tersebut. Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Cianjur itu hingga saat ini ada 4 pejabat dan 4 orang lagi merupakan keluarganya.
Herman Suherman menambahkan temuan kasus baru Covid-19 di Cianjur bermula dari adanya salah seorang pejabat eselon III yang mengalami sakit dan gejalanya mengarah pada Covid-19. Pejabat yang baru pulang dari luar kota itu kemudian menjalani tes dan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dari pejabat tersebut dilakukan tracking dan tracing, diketahui ada kontak erat dengan pejabat lainnya. Dan didapati total ada empat orang pejabat yang positif, dua di antaranya eselon II atau kepala dinas," ujar Herman Suherman , kepada para wartawan, Rau 2 Februari 2022.
Dengan terpaparnya dua orang pejabat itu, Herman mengaku sedang memproses kembali penerapan kebijakan work from home (WFH). Langkah itu dilakukan agar penularannya tidak semakin meluas. "Sedang diproses WFH," tegasnya.
Herman Suherman mengingatkan kembali pentingnya menerapkan protokol kesehatan covid-19, terutama masker. Ia meyakini terpaparnya empat orang anak buahnya itu karena mengabaikan prokes.
"Makanya memakai masker ini penting. Pakai setiap kali beraktivitas. Apalagi saat berdekatan dengan orang dari luar daerah. Jangan lupa juga divaksin. Sekarang di Cianjur sudah mulai vaksin booster," pungkasnya.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Cianjur Yusman Faisal menebutkan ke empat pejabat Pemda Cianjur yang terpapar Covid-19 itu sudah diambil sampel darahnya untuk ditest lebih lanjut di Labkesda Jawa Barat. Pasalnya mereka diduga terpapar varian Omicron.
"Penyebaran yang terjadi cepat diklasifikasikan diduga COVID-19 varian Omicron. Tapi baru dugaan, untuk pastinya menunggu hasil laboratorium. Sampel darahnya sudah kita serahkan ke provinsi," kata Yusman. (dani jatnika)***
