Waduh, Jelang Ramadhan Harga sejumlah Komoditas Kebutuhan Pokok Mulai Merangkak Naik

- 10 Maret 2022, 07:30 WIB
Petani cabai di Tegal sumedang Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, menunjukan kualitas cabai hasil panen disaat musim penghujan yang kurang baik, namun kini harganya tengah bagus mencapai Rp40 .000 per kilogram di tingkat petani sedangkan sampai di pasar bisa mencapai Rp120.000 per kilogram.
Petani cabai di Tegal sumedang Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, menunjukan kualitas cabai hasil panen disaat musim penghujan yang kurang baik, namun kini harganya tengah bagus mencapai Rp40 .000 per kilogram di tingkat petani sedangkan sampai di pasar bisa mencapai Rp120.000 per kilogram. /Portal Bandung Timur/heriyanto

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Terjadi kenaikan harga di sejumlah komoditas kebutuhan pokok di Jawa Barat. Harga cabai merah dilaporkan naik tajam mencapai 30 persen pada Februari 2022, jika dibandingan dengan bulan sebelumnya. Demikian pula dengan komoditas lain seperti beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan daging ayam. Komoditas tersebut mengalami kenaikan harga meski masih dalam tahap wajar.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Indag Jabar Eem Sujaemah saat Rapat Pembahasan Perkembangan Harga dan Ketersediaan Stok Kebutuhan Pokok menjelang hari besar keagamaan, khususnya Ramadan dan Idulfitri 2022, Rabu, 9 Maret 2022.

Dalam rapat yang digelar secara daring itu, Eem mengatakan, kenaikan harga cabai dipicu oleh berkurangnya produksi. Namun dari sisi persediaan kebutuhan pokok, dipastikan dalam kondisi aman.

Baca Juga: Pura pura Jual Minyak Goreng Murah, Seorang Wanita di Kabupaten Bandung Ditangkap Polisi

Sedangkan terkait komoditas minyak goreng, dikabarkan harga jual di pasar ritel sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah. Namun begitu, ia mengatakan, saat ini tengah terjadi kekosongan pasokan. Untuk mengatasinya, lanjut dia, pihaknya telah melaksanakan kegiatan Operasi Pasar khusus minyak goreng, di sejumlah lokasi di Jabar.

"Dalam seminggu, kami tiga kali lakukan evaluasi terkait operasi pasar minyak goreng. Memantau pasar ritel dan pasar tradisional. Estimasi ketersediaan kami tahun ini sekitar 531.712 liter," ucapnya.

Sedangkan untuk stok kedelai, kata Eem, saat ini persediaan mencapai 300 ribu ton, dengan rincian 150 ton sudah tersedia di gudang importir, sisanya sudah siap dikirim.

"Jadi pengusaha tahu tempe tidak perlu khawatir akan stok kedelai," katanya.

Namun begitu, tambah Eem, diakui ada kenaikan harga kedelai impor yang bakal berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe, atau ukurannya yang diperkecil agar harga tidak naik di tingkat konsumen.

Baca Juga: Tersangka Penjual Minyak Goreng Fiktif, Janjikan Bonus HP Hingga Laptop

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x