Humas ITB Sebut Swakelola dan Otonomi Bagian dari Transformasi SBM ITB Sesuai Arahan BPK RI

- 9 Maret 2022, 20:09 WIB
Kampus ITB
Kampus ITB /itb.ac.id

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pihak Institut teknologi Bandung (ITB) berkomitmen untuk selalu bertanggung jawab menjaga kualitas pelayanan Tridarma kepada semua pemangku kepentingan, terutama seluruh mahasiswa. Demikian disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto menyusul adanya pemberitaan mengenai sejumlah Dosen yang tergabung dalam Forum Dosen (FD) SBM ITB yang mogok mengajar yang menolak swakelola dan otonomi SBM ITB.

"Istilah 'swakelola dan otonomi' yang digunakan oleh Forum Dosen (FD) SBM ITB tersebut (merujuk kepada SK Rektor No. 203/2003) merupakan bentuk pengelolaan keuangan yang tidak sesuai statuta, sebagaimana disampaikan oleh BPK RI," kata Naomi Hastowo melalui Siaran Pers, Rabu, 9 Maret 2022.

Menurut dia, ITB telah berkonsultasi dengan BPK RI dan berkomitmen untuk melaksanakan arahan dari BPK RI. "Hal ini merupakan masalah fundamental bagi institusi besar, dan wajib diluruskan sebagai hasil dari upaya introspeksi dan semangat perubahan untuk kemajuan bersama," katanya.

Baca Juga: Buntut Konflik dengan Rektor, Dosen SBM ITB Mogok Ngajar

Ia menjelaskan, transformasi sebagai amanah Senat Akademik (SA) ITB yang dituangkan di dalam RENIP (Rencana Induk Pengembangan ITB 2020-2025) adalah program penting yang sedang dilakukan di ITB, sebagaimana tercantum dalam RENSTRA ITB (2021-2025).

Dalam proses transformasi tersebut, Naomi menjelaskan, ada sejumlah hal yang sedang dan harus disempurnakan agar ITB sebagai institusi pendidikan menjadi lebih lincah, berkualitas, akuntabel, transparan dan tertib di dalam merespons perubahan lanskap pendidikan tinggi di Indonesia.

Namun, Naomi mengakui situasi pandemi menjadikan proses transformasi ini semakin dinamis dan kompleks, terlebih dengan aturan pembatasan kegiatan, sehingga komunikasi menjadi hal yang menantang.

Lebih lanjut Naomi menjelaskan, sejak hampir dua tahun terakhir, ada dua hal utama yang sedang dibenahi secara internal ITB, yakni pertama integrasi sistem manajemen (pengelolaan keuangan yang terintegrasi) dan kedua terkait pengembangan HCM (Human Capital Management).

"Pelaksanaan dua kegiatan tersebut membutuhkan kemauan dan partisipasi aktif dari semua unit di lingkungan ITB, baik fakultas/sekolah maupun unit kegiatan pendukung. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan sikap kejuangan dan sikap inovatif yang juga membutuhkan kejuangan," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan, pada masa transisi ini penataan internal tengah dilakukan dan menuntut sikap positif, keterbukaan dan kesediaan untuk maju bersama. "Pemecahan masalah selama masa transisi atau interim solutions sudah diterapkan secara bertahap, dan mencakup pertama remunerasi dan kedua kebutuhan dana operasional masing-masing fakultas/sekolah dalam mencapai renstra fakultas/sekolah," tegasnya.

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x