Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Keberadaan lampu merah di persimpangan Jl. Transyogi Cibubur yang dikenal dengan Traffic Light CBD menjadi perbincangan di media sosial twitter. Pasalnya, keberadaan lampu merah di lokasi itu, disebut -sebut menjadi pemicu terjadinya kecelakaan truk pertamina yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka.
Sejumlah warganet menyebutkan, Traffic Light CBD dinilai sangat riskan menimbulkan terjadinya kecelakaan. Disebutkan, lampu merah yang berada di turunan curam usai jalan menikung, sangat membayakanan pengguna jalan.
Diketahui, Traffic Light tersebut dipasang tahun 2022 setelah dibuka jalan di depan CBD. Sebelum dipasang lampu merah, penghuni CBD harus memutar balik untuk dapat masuk ke jalan yang mengarah Jakarta.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi menyeluruh terkait kecelakaan truk tangki Pertamina yang mengakibatkan sejumlah korban meninggal dunia. Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, pihaknya akan mengamati dan menganalisa lampu merah CBD menyusul adanya isu mengenai traffic light CBD di persimpangan ruas jalan tersebut.
Baca Juga: Petugas Gunakan Alat Berat Untuk Evakuasi Korban Kecelakan Truk Pertamina di Cibubur
"Pertama kita periksa kendaraan, kemudian kita juga akan mengukur jalan ini, selopnya berapa, panjang landai tipisnya berapa, terus ada isu mengenai Traffic Light juga, nanti kita amati dan analisa," kata Ahmad Wildan seperti dilansir Portal Bandung Timur dari Kantor Berita Antara, Selasa, 19 Juli 2022.
Ia menjelaskan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari pengemudi truk tangki, terkait penyebab tabrakan beruntun. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengetahui seperti apa ihwal kejadian yang sebenarnya.
"Kita lakukan evaluasi komprehensif untuk menarik kesimpulan. Jadi, nanti kita akan menganalisa secara holistik semuanya. Kita terfokus pada kejadian di titik itu, atau bisa jadi melebar kemana, tapi kita belum tahu," ucapnya.
Baca Juga: Kecelakaan Truk Tangki, Pertamina Nyatakan Belasungkawa dan Upayakan Penanganan Maksimal Para Korban
Sejauh ini, lanjut Ahmad Wildan, temuan KNKT masih bersifat kualitatif sehingga pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan atas peristiwa tersebut.
