PORTAL BANDUNG TIMUR - Wilayah Kabupaten Kuningan Jawa Barat Minggu 22 Januari 2023 kembali diguncang gempa bumi. Sebelumnya gempa bumi tektonik berpusat di darat pernah mengguncang wilayah Kabupaten Kuningan pada 22 Desember 2022.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tanggerang, gempa bumi tektonik yang melanda wilayah Kuningan Jawa Barat, terjadi pada pukul 01.24 WIB. Gempa bumi berpusat di darat dikedalaman 10 kilometer atau gempa bumi katagori dangkal dengan kekuatan magnitudo 2,5.
Sementara pusat gempa bumi berada di 26 kilometer Tenggara Kota Kabupaten Kuningan. Episentrum gempa bumi berada di koordinat 7.11 derajat Lintang Selatan dan 108.68 derajat Bujur Timur.
Berdasarkan hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap gempa bumi yang terjadi pada 22 Desember 2022 lalu, stasiun USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman tidak mencatat kejadian gempa bumi tersebut.
Morfologi pusat gempa bumi pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal. Wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff), serta sebagian telah mengalami pelapukan.
Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh sesar aktif yaitu Sesar Baribis pada segmen Ciremai.
Baca Juga: Pemerintah Malaysia Terapkan e Gate, Warga Singapura Masuk Malaysia Terjadi Peningkatan
Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.