Rudy Gunawan, Pasien Keracunan di Tanggung Pemkab Garut, Usut Asal Muasal Sate Jebred

- 10 Oktober 2023, 22:03 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan didamping Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr Leli Yuliani saat memberikan keterang pers terkait keracunan makanan sate jebred.
Bupati Garut Rudy Gunawan didamping Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr Leli Yuliani saat memberikan keterang pers terkait keracunan makanan sate jebred. /Foto : Humas Pemkab Garut/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Bupati Garut, Rudy Gunawan memastikan seluruh korban keracunan sate jebred atau sate kulit sapi di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut dan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya akan dilayani secara intensif tim medis. Ditegaskan pula bahwa semua pasien tidak dipungut biaya pengobatan dan seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah.

“Saat ini pasien sudah ditangani intbsif pihak puskesmas setempat. Akibat kasus ini terdapat 39 orang korban dan ada dua pasien meninggal yaitu warga Cigalontang Tasiklamalaya, dan satu lagi warga Desa Sukatani Kecamatan Cilawu Garut,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan di sela-sela kegiatannya menjenguk pasien yang menjalani perawatan di Puskesmas Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa 10 Oktober 2023.

Dikatakan Rudy Gunawan, ada 7 orang pasien yang sudah dipulangkan atau rawat jalan, sedangkan empat lainnya masih dirawat intensif. “Meski demikian Pemkab Garut menjamin semua pasien dilayani dengan baik tanpa dipungut biaya,” tegas Rudy Gunawan.

Baca Juga: 2 Tewas 39 Lainnya di Rawat Akibat Jajan Sate Jebred di Pasar

Dikatakan Rudy Gunawan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.  Tercatat sebanyak 39 orang dilaporkan mengalami gejala serupa seperti mual dan diare setelah mengonsumsi sate jebred atau kulit sapi.

"Dua orang meninggal dunia, yang satu yang tadi suami dari Ibu Lili, yang satu lagi adalah warga dari Cigalontang Tasikmalaya, dan yang lainnya sekarang sudah berangsur pulih, insya Allah hari Rabu besok atau Kamis paling lambat itu sudah bisa pulang. 39 itu dari Garut dengan dari Tasik," ujar Rudy Gunawan.

Ditegaskan Rudy Gunawan, untuk pengobatan para pasien di Puskesmas akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Sedangkan warga yang harus dirawat di fasilitas kesehatan swasta akan dibayar oleh Pemkab Garut melalui Layanan Terpadu Rumah Harapan Masyarakat (Lapad Ruhama).

Baca Juga: Kasus Difteri Bukan Hanya di Kabupaten Garut, Diketemukan di 7 Wilayah Kabupaten Kota Lainnya di Jawa Barat

Dikatakan Rudy Gunawan, Pemkab Garut telah memiliki perangkat keamanan pangan atau security food dengan fasilitas laboratorium lengkap. Oleh karena itu, dalam mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan makanan yang beredar di masyarakat.

"Kita sebetulnya punya security food ya, alat kita lengkapnya, laboratoriumnya lengkap, mobilnya ada, kita sudah menyisir kemana-mana, saya akan tingkatkan lagi penyisirannya, nah sekarang ini mereka itu yang di DKP itu fokus (pengecekan) di depan sekolah, yang (ada makanan dengan) ontan-ontan (pewarna) itu warna-warna itu ya, yang ke sini tidak ada ini baru terjadi ya," kata Rudy Gunawan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x