Kemenperin Incar Investasi Manufaktur Skala Global Disaat Pandemi

- 8 Desember 2020, 19:55 WIB
DIREKTUR Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementrian Perindustrian, Dody Widodo (kiri) pada salah satu kegiatan yang diselenggarakanKementerian Perindustrian.
DIREKTUR Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementrian Perindustrian, Dody Widodo (kiri) pada salah satu kegiatan yang diselenggarakanKementerian Perindustrian. /Dok. Humas Kemenperin/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Guna memacu investasi di tanah air pemerintah telah mengeluarkan berbagai insentif baik fiskal maupun nonfiskal. Peningkatan investasi pada sektor industri manufaktur selama pandemi telah membawa dampak luas dan positif bagi perekonomian.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian,  Dody Widodo pada acara webinar tentang Strategi Menarik Investasi Asing di Sektor Industri saat Pandemi Covid-19, Selasa 8 Desember 2020. “Pemerintah telah mengeluarkan berbagai insentif baik fiskal maupun nonfiskal, kami terus mendorong para investor dapat mengoptimalkan fasilitas tersebut,” ujar Dody Widodo.

Bentuk insentif fiskal yang dapat dimanfaatkan, menurut Dody Widodo, diantaranya tax holiday, tax allowance, super tax deduction, dan fasilitas bea masuk. Sementara untuk pemberian insentif nonfiskal, di antaranya program pelatihan dan sertifikasi SDM, penerapan Objek Vital Nasional Sektor Industri (OVNI), sertifikasi standard dan kegiatan litbang bagi industri kecil menengah (IKM), pembangunan infrastruktur industri, dukungan promosi, serta konsultasi bantuan hokum dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Baca Juga: Sebelum Puncak Musim Penghujan, Banjir Medan dan Tebing TinggiHarus Diatasi

Baca Juga: Pelaksanaan Vaksin COVID-19 Diperkirakan Februari 2021

“Selain insentif fiskal dan nonfiskal, pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas kawasan industri bagi para investor. Terdapat 27 kawasan Industri yang diprioritaskan untuk pembangunan jangka menengah, periode tahun 2020-2024,” ujar Dody Widodo.

Dikatakan Dody Widodo, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signfikan bagi berbagai aspek, seperti kesehatan, ekonomi, dan sosial. Namun demikian, pandemi juga diyakini membawa peluang dalam pembangunan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Pandemi telah menunjukan bahwa banyak perusahaan saat ini terlalu memusatkan fasilitas produksinya di satu negara. Hal tersebut tentunya dapat memperburuk risiko gangguan dalam rantai nilai strategis seperti produk yang terkait dengan kesehatan, elektronik, dan otomotif,” ujar Dody Widodo.

Baca Juga: Kementerian PUPR Membuthkan CPNS Berakhlakul Karimah

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: kemenperin.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x