Pemerintah Serahkan Ujian Sekolah Untuk SMP LB ke Pihak Sekolah

- 17 April 2021, 16:52 WIB
Kepala SLB BPI Ibun Rini Nuraeni, A.Md, TW., S.Pd., (kanan) dan pengelola lainnya saat mempersiapkan berbagai teknis pelaksanaan ujian sekolah SMP LB di Kampung Bebedahan Desa Talun Kec. Ibun Kab. Bandung.   
Kepala SLB BPI Ibun Rini Nuraeni, A.Md, TW., S.Pd., (kanan) dan pengelola lainnya saat mempersiapkan berbagai teknis pelaksanaan ujian sekolah SMP LB di Kampung Bebedahan Desa Talun Kec. Ibun Kab. Bandung.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sekolah Luar Biasa Bunda Pertiwi Indonesia (SLB BPI) di Kampung Bebedahan Desa Talun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung akan gelar ujian sekolah untuk siswa SMP LB di lingkungan sekolah. Sebanyak 10 siswa SMP LB yang akan melaksanakan ujian tulis dan ujian praktek.

Kepala SMP LB/SLB BPI Ibun, Rini Nuraeni, A.Md.TW, S.Pd., mengatakan, 10 siswa SMP LB yang akan mengikuti ujian sekolah itu, dibagi dalam dua bagian pembelajaran. "5 siswa mengerjakan lembar soal  ujian tulisnya di sekolah dan 5 siswa lainnya mengerjakan lembar soal ujian tulisnya dengan cara luring atau di rumah masing-masing,” terang  Rini Nuraeni, Sabtu 17 April 2021.

Disampaikan Rini Nuraeni,  dalam teknis pelaksanaan ujian sekolah SMP LB, pemerintah melalui kebijakannya menyerahkan teknis  pelaksanaan ujian itu kepada pihak sekolah.  “Pihak sekolah pada ujuan luring akan mengirimkan guru dan pengawas datang ke rumah siswa sambil membawa lembar soal ujian sekolah yang sudah dibuat dan disiapkan pihak sekolah, kemudian hadiknya dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, dan dinas terkait akan mengeluarkan nomor peserta ujian," papar Rini Nuraeni. 

Menurutnya, dalam pelaksanaan ujian tulis di sekolah, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini tak bisa banyak peserta. Sehingga satu ruang kelas hanya disiapkan untuk lima siswa/peserta ujian tulis.

Baca Juga: Seluruh Elemen dan Stakeholder Harus Satu Suara Dukung Pembentukan Kabupaten Bandung Timur

"Dalam pelaksanannya pun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum masuk ruang kelas, peserta ujian diharuskan mencuci tangan pakai sabun dan memakai masker maupun face shield yang sudah disiapkan pihak sekolah. Kita juga turut menyiapkan hand sanitizer di masing-masing meja belajar untuk peserta ujian. Posisi kursi duduk peserta ujian pun jaraknya lebih dari satu meter," jelasnya. 

Rini Nuraeni menuturkan, lima peserta ujian tulis maupun praktek yang datang ke sekolah itu, yang sangat memungkinkan kondisi fisiknya untuk datang ke sekolah. Sedangkan bagi para siswa yang mengerjakan lembar soal ujian tulis di rumah, karena keterbatasan fisik dan tak ada yang mengantar ke sekolah atau pertimbangan lainnya. 

"Dalam kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19, bagi siswa yang tak bisa datang ke sekolah, bisa dijemput ke rumahnya oleh pihak sekolah. Namun saat ini, dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga mengharuskan ada pelayanan khusus dalam teknis pelaksanaan ujian untuk datang ke rumah siswa," tuturnya. 

Lebih lanjut Rini Nuraeni, dalam pelaksanaan ujian tersebut, khususnya dalam pembuatan soal disesuaikan dengan kondisi anak. Mulai dari soal ujian maupun pilihan ganda. 

"Jadi dalam pembuatan soalnya disesuaikan dengan kondisi pembelajaran keseharian siswa. Khususnya dalam ujian praktek, ada kesamaan dengan sekolah umum," ucapnya. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah