Darurat Sampah di Kota Bandung, 78 TPS Masih Overload Ini Alasannya

- 22 September 2023, 17:39 WIB
Relawan Jawa Barat Tangguh Bencana mengawasi proses pembuangan sampah di Lapang Urug Jalan AH Nasution Cipadung Kecamatan Cibiru beberapa waktu lalu. Hingga 35 hari pasca kebakaran TPA Srimukti masih 70 TPS di Kota Bandung overload.
Relawan Jawa Barat Tangguh Bencana mengawasi proses pembuangan sampah di Lapang Urug Jalan AH Nasution Cipadung Kecamatan Cibiru beberapa waktu lalu. Hingga 35 hari pasca kebakaran TPA Srimukti masih 70 TPS di Kota Bandung overload. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Pemerintah Kota Bandung masih menemui kendala dalam menangani Darurat Sampah dampak dari terbakarnya Tempat Pembuangan Akhir (TPS) sampah Sarimukti, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Penanggulangan produksi sampah dari warga yang mengalami peningkatan selama Darurat Sampah belum mampu mengimbangi pembatasan kuota dan ritase pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti.

Memasuki hari ke 35 pasca kebakaran TPA Sarimukti Sabtu 19 Agustus 2023, hingga Jumat 22 September 2023 tumpukan sampah yang menggunung di TPS Kota Bandung mencapai 70 titik. “Upaya masih terus dilakukan pengangkutan (ke TPA Sarimukti) meski masih dibatasi, dari 135 TPS yang tersedia baru 80 yang ditangani dan baru 40 TPS yang benar-benar yang overload yang benar-benar mulai normal dan 20 TPS lagi berangsur normal, sisanya sekitar 70 TPS masih belum tertangani,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi kepada wartawan.

Namun demikian menurut Dudi Prayudi terhadap keberadaan sampah di 70 TPS tersebut dilakukan upaya dengan membuang TPS yang dikelola pemerintah kewilayahan. “Seperti yang tengah dilakukan dengan membuang ke lahan di kawasan GBLA Cimencrang Gedebage, selain itu tengah menjajaki lahan di luar Kota Bandung,” ujar Dudi Prajudi.

Baca Juga: Bambang Tirtoyuliono, Masalah Sampah Diselesaikan Butuh Dukungan

Saat ini menurut Dudi Prayudi, lahan yang disediakan Pemkot Bandung di Gedebage Pemkot Bandung seluas 2 hektare dengan harapan mampu menampung 30.000 meter kubik atau 10.000 ton sampah. “Skema di tempat yang akan dijadikan TPS sementara, tidak dikubur seperti di Tegalega, namun dibuang seperti biasa dengan prioritas sampah di kawasan jalan protokol dan TPS overload,” kata Dudi Prayudi.

Sejak TPA Sarimukti kembali dibuka untuk pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya untuk periode 12 hingga 26 September 2023 atau 15 hari, menurut Dudi Prajudi, untuk Kota Bandung mendapat kuota 4.000 ritase. “Padahal disaat normal per hari 241 ritase saja masih ada sampah yang tersisa di TPS karena terkendala pengangkutan,” kata Dudi Prajudi.

Baca Juga: Ema Sumarna, Selain Membuat TPS Pemkot Bandung Terus Berupaya Ubah Kebiasaan Warga Tangani Sampah

Saat ini dalam kondisi Darurat Sampah Bandung Raya, pengelola TPA Sarimukti memberlakukan aturan sampah yang dibuang hanya di zona darurat dengan truk pengangkut sampah maksimal 12 meter kubik. “Selain itu waktu pembuangan hanya dari jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, jadi bukan hanya kuota sampah yang diatur, tapi juga kawasan pembuangan, volume truk sampah dan jam operasional. Karenanya masih banyak TPS di Kota Bandung yang overload,” Dudi Prayudi, yang berharap kondisi yang melanda Kota Bandung saat ini membuat warga Kota Bandung sadar akan mengelola sampah sejak dari rumah tangga. (syiffa ryanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x