Pantau Konten Negatif Pemilu, Kominfo Bentuk Tim Keamanan Siber

- 7 Juli 2022, 14:39 WIB
Menkominfo dukung Ketua KPU RI dengan membentuk Tim Kemanan Siber guna Cekah konten negatif Pemilu
Menkominfo dukung Ketua KPU RI dengan membentuk Tim Kemanan Siber guna Cekah konten negatif Pemilu /Human Kemenkominfo

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejumlah kalangan salah satu persoalan di negara Indonesia adalah terjadinya plolarisasi. Hal tersebut, salah satunya tampak dari sejumlah konten di dunia maya yang kerap diwarnai dengan konten bermuatan negatif. menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan, Kominfo telah menyiapkan dukungan teknologi informasi, Tim Keamanan Siber dan penangkal konten negatif Pemilu. Menurut dia, hal tersebut sebagai dukungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menjaga ruang digital, agar pelaksanaan Pemilihan Umum berlangsung dengan baik dan sehat.

“Kominfo mendukung ruang digital yang sehat. Tidak saja pada saat penyelenggaran Pemilihan Umum, juga seluruh kehidupan di dalam ruang digital setiap saat. Oleh karena itu, Kominfo telah melengkapi peralatan-peralatannya, menambah cyber drone dan mempunyai Tim Kemanan Siber yang bekerja 24 jam sehari untuk melakukan surveillans terhadap ruang digital dan serangan siber,” jelasnya, dalam siaran pers, Kamis, 7 Juli 2022.

Baca Juga: Ketua KPU Ajak Media Konvensional Perangi Konten Negatif Pemilu

Lewat peningkatan kapasitas perangkat dan teknologi, Menteri Johnny mengharapkan  Tim Keamanan Siber Kominfo akan dapat membantu pelacakan konten negatif Pemilu dengan skema alphabetical dan numerical.

“Alphabetical dan juga numerical, jadi bisa membacanya baik huruf maupun angka. Untuk menjaga ruang digital dari serangan siber, sudah ada lintas koordinasi antarkementerian dan lembaga atau yang kita sebut dengan tim cyber respons (CSIRT),” jelasnya.

Menkominfo menjelaskan, tim respons cepat Tim Keamanan Siber itu memiliki tugas merespon seluruh serangan siber yang mengarah ke aplikasi pemerintah. Pada saat bersamaan, Menteri Johnny juga mengimbau penghentian aksi peretasan yang dilakukan karena tidak ada gunanya.

“Peretasan yang dilakukan itu tidak ada gunanya. Apabila melakukan serangan terhadap ruang digital secara khusus untuk aktivitas perekonomian masyarakat atau aktivitas sosial politik yang berkaitan dengan sirkulasi demokrasi itu tidak bermanfaat, janganlah,” imbaunya.

Secara khusus, Kementerian Kominfo juga rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global dan lokal. Menkominfo meminta penyelenggara platform digital terus menjaga sistem keamanan dan , melengkapi dengan teknologi keamanan enkripsi yang baik, kuat serta menyiapkan tim yang dapat merespons insiden dengan cepat.

“Kami memang secara rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global maupun lokal. Komunikasi ini terus kita bangun, agar apabila ada pelanggaran-pelanggaran (illegalities) di dalam ruang digital itu bisa direspons dengan cepat, baik untuk menghentikannya atau untuk mem-blockir-nya. Saya berharap, bentuk kerja sama kita semuanya termasuk kerja sama media untuk belajar dari pengalaman kita sebelumnya pada pemilu-pemilu berikut untuk kita cegah post truth,” tuturnya.

Menteri Johnny juga meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga penyelenggaraan Pemilu berlangsung dengan baik, aman, dan lancar. Menurut Menkominfo dengan kerja keras KPU, koordinasi lintas kementerian/lembaga, partisipasi dan peran sektor masyarakat termasuk media, Indonesia bisa menyelenggarakan Pemilu.

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah