Sampah Menumpuk di Kabupaten Bandung, Ini Kata Tokoh Masyarakat

- 5 Februari 2023, 08:05 WIB
Sampah kembali menumpuk di Pasar Sehat Cileunyi Kabupaten Bandung akibat kendala pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah  Sarimukti Cipatat Kabupaten Bandung.
Sampah kembali menumpuk di Pasar Sehat Cileunyi Kabupaten Bandung akibat kendala pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sarimukti Cipatat Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Permasalahan sampah di Kabupaten Bandung kembali terjadi akibat terkendala pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Masih memiliki lahan luas  Kabupaten Bandung sudah waktunya mampu melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.

“Pasca kasus TPAS Leuwigajah (Kota Cimahi) mengalami longsor Bupati Bandung waktu itu sudah mewacanakan akan menbuat TPAS sendiri. Namun hingga kini TPAS yang diwacanakan belum kunjung terwujud,” ujar Kuswara Rahardja seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

Hal tersebut disampaikan Kuswara Rahadja kepada Portal Bandung Timur, Minggu 5 Februari 2023 terkait dengan permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di wilayah Kecamatan Cileunyi dan sekitarnya kawasan Bandung Timur. “Dalam beberapa minggu ini sampah kembali berceceran di Bandung timur, kalau di Pasar Sehat (Cileunyi) jangan ditanya lagi ngak ada kendala pengangkutan saja menumpuk apalagi kalau ada kendala seperti sekarang ini, dan sampah juga berceceran di pinggir jalan seperti Kabupaten Bandung ini tidak memiliki dinas yang menangani masalah lingkungan,” ujar Kuswara Rahardja.

Baca Juga: Kawah Gunung Bromo Keluarkan Pijar, Tercium Bau Belerang Sangat Kuat

Dikatakan Kuswara Rahardja, sejak dicanangkannya Citarum Harum, jajaran TNI giat mengangkat dan mengelola sampah dari sejumlah aliran sungai di Kabupaten Bandung. “Seharusnya ini dijadikan momentum oleh pemerintah daerah untuk bersama-sama mengelola sampah, karena perbandingan sampah domestik dari rumah tangga dengan sampah yang dihasilkan dari aliran sungai hampir sama,” ujar Kuswara Rahardja.

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan HIdup Kabupaten Bandung, produksi sampah di Kabupaten Bandung mencapai 1.440 ton per hari. “Sementara sampah yang baru tertangani baru 320 ton peeharinya, dapat dibayangkan dan dilihat sendiri kondisi sampah di sejumlah pasar saat ini,” ujarKuswara Rahardja.

Karenanya menurut Kuswara Rahardja, Pemerintah Kabupaten Bandung sudah waktunya untuk tidak tergantung pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengelola sampah. “Jangan jauh-jauh studi banding, Pemkab Bandung bisa mencontoh Kota Bandung yang sudah mengelola sampah menggunakan penghancur, pembakaran hingga menerapkan berbagai program pengelolaan sampah di kewilayahan mulai dari Bank Sampah, Kang Pisman dan lainnya,” ujar Kuswara Raharja, yang berharap permasalahan sampah di Kabupaten Bandung tidak menjadi masalah klasik setiap waktu, setiap awal tahun dimana anggaran belum dapat dicairkan. (syiffa ryanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x