PORTAL BANDUNG TIMUR - Sedikitnya 5 bangunan tempat penjualan bahan bangunan dan kayu bekas Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung ludes di lalap si jago merah. Peristiwa Senin 24 April 2023 mengakibatkan pemilik mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun Portal Bandung Timur, peristiwa kebakaran yang meluluhlantakan bangunan penjual bahan bangunan bekas tepat di depan Mapolda Jawa Barat, diketahui sekitar pukul 02.30 WIB. “Semula asap dikira yang sedang membakar sisa kayu, tapi lama kelamaan membesar,” terang Nursalim.
Api yang didahului dengan kepulan asap putih diketahui Nursalim dari bangunan kios nomor tiga. "Saat awal kejadian asap mengepul, saya berada di dalam kios milik saya. Tidak lama muncul api dan terus membesar," kata Nursalim yang kemudian mengotak pemadam kebakaran UPT Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Bandung Timur.
Baca Juga: Limbah Pabrik Garment Jadi Penyebab Kebakaran di Gondangdia, Cipadung Panyileukan
Petugas pemadam dari UPT Bandung Timur yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan penanganan. Namun karena banyaknya barang yang mudah terbakar, api dengan cepat membesar dan petugas dari Kantor Pusat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana turut datang ke lokasi.
Dengan mengerahkan 8 unit kendaraan api dalam waktu hampir 1 jam dapat dipadamkan. Namun demikian untuk menghindari kembali munculnya api, petugas melakukan pendinginan hingga menjelang pukul 06.00 WIB api dinyatakan benar-benar padam.
Mengenai sebab-sebab kebakaran menurut Nursalim masih diselidiki petugas kepolisian. Dirinya mengaku sangat kaget dengan kejadian itu dan langsung menyelematkan diri dan keluarganya yang tengah tertidur lelap di dalam kios.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Landa Pabrik dan Gudang Triplek PD Pungkur Jaya
Kepada Portal Bandung Timur, Nursalim mengatakan diperkirakan jumlah kerugian yang dideritanya dari peristiwa kebakaran kios kusen bekas tersebut, diperkirakan mencapai Rp500 juta.
Sementara kerugian yang diderita pemilik lainnya, Amrini, Abdusalam, Abdul Hafi, dan Murni belum dapat dihitung. “Pemilik lain masih berada di kampung halaman pada mudik, ke Madura Jawa Timur,” terang Nursalim.