Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Terkonfirmasi Covid-19

- 10 Maret 2021, 14:07 WIB
 Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna dikabarkan terpapar Covid-19
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna dikabarkan terpapar Covid-19 /humas setda kota bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tersiar kabar Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, terpapar Covid-19. Dikabarkan Ema Sumarna yang juga Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Selasa 9 Maret 2021 malam langsung menjalani isolasi di Rumah Sakit Keluarga Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung.

Kabar tentag Sekda Kota Bandung Ema Sumarna langsung menjadi pembincangan ramai di jejaring media wartawan. Pasalnya Ema Sumarna salah seorang yang menerima vaksinasi Covid-19 pada tahap I pertengahan Januari 2021 lalu.

Dalam keterangannya Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara membenarkan bahwa Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna  terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Selasa, 9 Maret 2021. “Saat ini Pak Ema sedang menjalani perawatan di RSKIA Bandung. Namun secara keseluruhan kondisinya baik-baik saja, mohon doanya saja dari semua, semoga cepet pulih," ujar Ahyani Raksanagara.

Baca Juga: Gugatan Pilkada Bandung Belum Tuntas Hambat Program Pembangunan

Dikatakan Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara sebelumnya Ema memang telah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19. Tepatnya pada 14 dan 28 Januari 2021. Namun hal itu tidak menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19.

"Fungsi vaksinasi kita tahu ada beberapa. Ada untuk individu, ada untuk yang lainnya. Buat individu meningkatkan daya tahan tubuh dan memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19. Tidak ada satu vaksin yang menjamin 100 persen," terang Ahyani Raksanagara.

Dijelaskan Ahyani Raksanagara,  ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang bisa terpapar virus Covid-19. Di antaranya, virulensi kuman, kondisi tubuh, dan faktor lingkungan.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Jurnalisme, Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan Penguji UKW

"Misalnya virulensi kuman sendiri. Maksudnya jumlah virus yang masuk dan kekuatan virusnya. Itu kita tidak tahu. Juga kondisi tubuh si orang tersebut kita tidak tahu seperti apa. Apakah memang kegiatan fisiknya sedang banyak atau seperti apa. Kemudian faktor lingkungan dan udara," imbuhnya," terang Ahyani Raksanagara.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah