Nekat Mudik, 158 Posko Penyekatan Sudah Disiapkan Pemerintah Jawa Barat

- 6 Mei 2021, 18:15 WIB
Petugas gabungan memeriksa identitas dan surat keterangan negatif Covid-19 dari pengemudi kendaraan dengan pelat nomor dari luar Bandung di gerbang Tol Mohammad Toha, Kota Bandung, Kamis 6 Mei 2021. Sebanyak 158 titik penyekatan disiapkan Pemprov Jabar dengan  dukungan petugas gabungan sebagai upaya menghalau masyarakat yang nekat mudik Idul fitri 1422 Hijriah.   
Petugas gabungan memeriksa identitas dan surat keterangan negatif Covid-19 dari pengemudi kendaraan dengan pelat nomor dari luar Bandung di gerbang Tol Mohammad Toha, Kota Bandung, Kamis 6 Mei 2021. Sebanyak 158 titik penyekatan disiapkan Pemprov Jabar dengan  dukungan petugas gabungan sebagai upaya menghalau masyarakat yang nekat mudik Idul fitri 1422 Hijriah.   /Portal Bandung Timur/hp.siswanti

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Untuk mencegah pemudik selama masa peniadaan mudik pada 6-17 Mei 2021 sebanyak 158 pos penyekatan mudik Lebaran sudah disiapkan di perbatasan jalan tol dan arteri Jawa Barat. Operasi Ketupat Lodaya 2021 melibatkan unsur Kepolisian, TNI, dan perangkat daerah, sudah menyiapkan skema penyekatan secara komprehensif untuk mencegah pemudik selama masa peniadaan mudik.

“Penyekatan di Jawa Barat efektifnya akan mulai berlangsung Kamis 6 Mei 2021 hingga 17 Mei mendatang.  Ada 158 titik penyekatan termasuk jalan-jalan tikus, dan juga sudah diatur sedemikian rupa oleh tim TNI/Polri,” terang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Disampaikan Ridwan Kamil, penyekatan akan berlangsung pada 6-17 Mei 2021 sudah menyiapkan skema penyekatan secara komprehensif.  Para petugas akan mencegah masuknya pelaku perjalanan lintas batas wilayah yang nekat mudik.  

Baca Juga: Waspada, Jelang Lebaran Marak Tawaran Investasi Ilegal

Terkait dengan 158 pos penyekatan mudik pada  Operasi Ketupat Lodaya 2021, Ridwan Kamil meminta petugas bersiaga 24 jam dengan sistem shif untuk mencegah pemudik selama masa peniadaan mudik sehingga penyekatan berjalan optimal. Selain menjadi daerah tujuan mudik, Jawa Barat menjadi titik pertama masuk warga DKI Jakarta maupun Banten menuju ke arah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). 

“Karena ada perbincangan di media sosial, para pemudik curi-curi waktu ketika penjaga tengah beristirahat. Jadi harus dibagi dalam 3 sif dalam 24 jam," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Tanya Dana Desa, Oknum Wartawan Ngamuk di Kantor Desa Cikondang Tasikmalaya

Gubernur Ridwan Kamil berharap penyekatan dan kebijakan karantina bagi pemudik dapat mengurangi mobilitas masyarakat saat Idulfitri. Karena dalam teori masih ada kelompok orang sekitar 7 persen yang tetap memaksa mudik.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan kepada orang tua kita yang usianya sepuh dan belum sempat divaksin,” pungkas Ridwan Kamil. (hp.siswanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x