Network
POTAL BANDUNG TIMUR - Pelaksanaan rekayasa lalu lintas dalam rangka Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Kota Bandung diklaim berhasil menekan mobilisasi. Penurunan mobilitas kendaraan masuk ke Kota Bandung melalui pintu tol terjadi penurunan hingga 24 persen.
“Pada akhir pekan lalu ada penurunan mobilitas kendaraan luar kota masuk ke Kota Bandung. Jadi pemberlakukan rekayasa lalu lintas dan penerapan penomoran kendaraan ganjil genap cukup efektif untuk menekan mobilitas masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Ketertiban Transportasi (PDKT) Dinas PerhubunganKota Bandung, Asep Kuswara, Sabtu 19 Februari 2022.
Dikatakan Asep Kuswara pelaksanaan kegiatan ganjil genap bagi kendaraan di 5 ruas Gate Tol yang ada di Kota Bandung dinilai dapat mengurangi mobilitas kendaraan. Terjadi penurunan kendaraan yang masuk Kota Bandung cukup signifikan, berada dikisaran 20 - 24 persen di setiap Gate Tol yang ada di Kota Bandung.
Baca Juga: Robert Alberts Sebut Persipura Tampil Bagus, Tapi Persib Percaya Diri
"Penerapan ganjil genap pada awal pelaksanaan periode tanggal 11 hingga 13 Februari 2022 kemarin, terdapat pengurang mobilitas kendaraan yang akan memasuki Kota Bandung. Seperti di Gate Tol Pasteur, itu 20.99 Persen untuk penurunan mobilitasnya, dan Pasirkoja itu 24.07 persen, Kopo 5.98 persen, Moch Toha 23,98 persen, dan Buahbatu 13.40 persen," terang Asep Kuswara.
Dikatakan AsepKuswara, penerapan penomoran kendaraan ganjil genap di 5 Gate Tol dipastikan terus berjalan hingga kondisi PPKM Level 3 sudah turun kembali. “Sesuai dengan instruksi, untuk pelaksanaan akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan, mungkin sampai PPKM kembali berubah ke Level 2 atau 1,” ujar Asep Kuswara.
Baca Juga: Kejati Jabar Terima Penyerahan Tersangka Habib Bahar bin Smith Terkait Kasus Hoaks
Menurut Asep Kuswara, pada kegiatan periode pertama penerapan ganjil genap, tim gabungan yang terdiri dari Dishub Kota Bandung serta aparat kepolisian dan TNI telah memutarbalikan 2.572 kendaraan yang akan masuk ke Kota Bandung. Umumnya kendaraan yang diputarbalikan dengan nomor luar kota wilayah Jabodetabek plat nomor B dan F.
“Untuk tujuannya masuk ke Kota Bandung sangat beragam. Mulai dari yang hanya sekedar jalan-jalan untuk kuliner, mengenjungi objek wisata, nengok saudara, undangan dan lainnya,” pungkas Asep Kuswara. (heriyanto)***
