Ini Penyebab Cuaca Bandung Terasa Lebih Dingin di Siang Hari

- 6 April 2022, 13:36 WIB
Udara di Kota Bandung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir  cenderung berawan dan diselingi hujan siang hingga menjelang sore mengakibatkan udara menjadi terasa dingin.
Udara di Kota Bandung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir cenderung berawan dan diselingi hujan siang hingga menjelang sore mengakibatkan udara menjadi terasa dingin. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memprediksi April 2022 merupakan akhir musim hujan di wilayah Bandung Raya. Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengimbau warga untuk selalu waspada, karena menurutnya, curah hujan diprediksi akan terjadi lebih tinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

Ia menjelaskan, kondisi tersebut akibat tingginya aktivitas awan konvektif, yang dipicu oleh faktor atmosferik lokal.

"Ketika curah hujan meningkat, potensi bencana hidrometeorologi juga meningkat. Terutama, fenomena alam yang berpotensi terjadi yakni angin kencang atau angin puting beliung hingga hujan es," ujar Teguh Rahayu, Rabu 6 April 2022.

Ia mengatakan, perubahan cuaca yang dinamis juga patut diwaspadai. Menurutnya, hal tersebut karena perubahan cuaca yang dinamis dapat menyebabkan menurunnya stamina atau imunitas tubuh.

Baca Juga: Covid-19 Nasional, Angka Kesembuhan Terus Naik Kematian Masih Terjadi

"Selain itu, peralihan musim ini berpotensi membuat suhu di wilayah Bandung Raya lebih dingin, karena adanya proses pendinginan evaporatif," jelasnya.

Teguh mengatakan proses pembentukan awan konvektif diawali oleh proses evaporasi. "Proses evaporasi didominasi oleh proses perubahan fasa air, dari kondisi cair menjadi gas. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pendinginan di lingkungan terjadinya evaporasi atau biasa disebut sebagai pendinginan evaporatif," terang Teguh Rahayu.

Dia menjelaskan pendinginan evaporatif adalah pendinginan udara karena penyerapan panas laten molekul air. Ketika air menguap, proses penguapan membutuhkan energi panas (kalor) dari lingkungan agar penguapan terjadi.

"Dengan menghilangkan kalor dari udara, maka udara menjadi dingin," kata Teguh Rahayu.***

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah