Pesanggrahan Menumbing, Pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Muntok Bangka Barat

- 15 Juni 2024, 11:27 WIB
Patung Bung Karno dan Bung Hatta di dalam Pesanggrahan Menumbing  di Muntok, Bangka Barat,  yang kini menjadi museum dan jadi destinasi wisata sejarah.
Patung Bung Karno dan Bung Hatta di dalam Pesanggrahan Menumbing di Muntok, Bangka Barat, yang kini menjadi museum dan jadi destinasi wisata sejarah. /Portal Bandung Timur/Arini Rahmawati Lestari/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tersembunyi di antara perbukitan hijau dan panorama alam yang memukau, Pesanggrahan Menumbing di Muntok, Bangka Barat, menyimpan cerita sejarah yang mendalam. Di sinilah, dalam keheningan dan keindahan alamnya, Bung Karno dan Bung Hatta pernah diasingkan, mengukir perjuangan dan semangat kebangsaan yang tak tergoyahkan.

Tempat ini bukan hanya saksi bisu dari masa lalu, tetapi juga inspirasi abadi bagi generasi penerus untuk memahami arti sejati dari perjuangan dan kemerdekaan. Pesanggrahan Menumbing, lebih dari sekadar tempat, adalah monumen hidup yang mengingatkan kita akan keteguhan hati para pemimpin bangsa dalam memperjuangkan cita-cita Indonesia Merdeka.

Baca Juga: Museum Bale Panyawangan Diorama Nusantara Menghidupkan Warisan Nusantara dengan Teknologi Modern

Pesanggrahan Menumbing dibangun pada tahun 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Awalnya, tempat ini berfungsi sebagai vila peristirahatan bagi para pejabat Belanda yang mencari ketenangan dari hiruk pikuk kota dan iklim tropis yang panas. Struktur bangunan yang kokoh dan arsitektur yang klasik membuatnya tetap bertahan hingga saat ini.

Namun, peran Pesanggrahan Menumbing berubah drastis selama periode revolusi kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1948, tempat ini digunakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai tempat pengasingan para tokoh kemerdekaan Indonesia. Bung Karno, Bung Hatta, Agus Salim, dan Sutan Sjahrir adalah beberapa nama besar yang pernah diasingkan di sini. Mereka diisolasi di tempat ini dalam upaya Belanda untuk meredam semangat kemerdekaan yang terus berkobar di Indonesia.

Saat ini, Pesanggrahan Menumbing telah berubah fungsi menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di Bangka Barat. Pengunjung dapat menjelajahi bangunan bersejarah ini dan merasakan atmosfer masa lalu yang masih sangat terasa. Beberapa ruangan di pesanggrahan ini masih dipertahankan seperti aslinya, lengkap dengan perabotan dan dekorasi yang digunakan oleh para tokoh kemerdekaan.

Baca Juga: Padepokan Apun Pager Gunung dan Museum Ki Sunda, Lestarikan Titinggalan Kerajaan Galuh

Selain itu, pemandangan dari Bukit Menumbing sangat memukau. Dari sini, pengunjung dapat melihat keindahan alam sekitar, dengan pemandangan hutan yang hijau dan garis pantai yang membentang jauh di kejauhan. Suasana yang sejuk dan tenang membuat tempat ini ideal untuk bersantai dan menikmati keindahan alam sembari mengenang sejarah perjuangan bangsa.

Akses menuju Pesanggrahan Menumbing cukup mudah. Dari pusat kota Muntok, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum untuk mencapai bukit ini. Perjalanan menuju puncak bukit dapat menjadi pengalaman tersendiri, dengan jalan yang berkelok-kelok dan pemandangan yang indah sepanjang perjalanan.

Patung setengah badan Bung Hatta dengan latarbelakang  Pengasingan Pesanggrahan Menumbing yang kini menjadi museum.
Patung setengah badan Bung Hatta dengan latarbelakang Pengasingan Pesanggrahan Menumbing yang kini menjadi museum.
Untuk memaksimalkan kunjungan, disarankan untuk datang pada pagi hari ketika udara masih segar dan matahari belum terlalu terik. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen berharga selama di sini.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah