Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Burayot. Begitulah nama cemilan khas Kabupaten Garut, Jawa Barat ini; unik, dan menujuk kepada barang dari desa dan lokal banget.
Dulu, camilan ini, kurang begitu dikenal. Yang mengenalnya pun barangkali hanya warga Garut dan penduduk di sekitar Garut saja.
Namun kini, burayot tidak lagi jadi camilan pinggiran.
Itu semua, tak salah, berkat media sosial seperti YouTube, Instagram dan twitter. Coba saja masuk ke media sosial dan tulis burayot, postingan soal cemilan tersebut, dipastikan banyak sekali.
Mencari makanan ini pun sekarang tidak perlu ke Garut lagi. Selain bisa membeli lewat online, di beberapa tempat seperti Kota Bandung, Bogor, dan Jakarta, sekarang sudah banyak yang berjualan burayot.
Itulah burayot.
Burayot adalah kue yang terbuat dari tepung beras. Burayot konon berasal dari gayot (Sunda) yang artinya menggantung. Kebetulan, bentuk kue ini seperti menggelantung.
“Coba saja lihat, telek-telek,” kata Juleha, pedagang burayot di kawasan Limbangan, Garut, suatu ketika.
Saat dicermati, ketika campuran bahan tepung beras telah selesai digoreng dan diangkat dengan menggunakan alat khusus, kulit kuenya tertarik ke atas, dan, maaf, bentuknya mirip bagian vital pria bagian bawahnya.
