PORTAL BANDUNG TIMUR - Indonesia pasar e-commerce terbesar di kawasan Asia Tenggara, tapi produk ekonomi kreatif lokal belum menguasai pasar e-commerce di Tanah Air. Tahun 2020 tercatat 3,7 juta unit usaha yang terdigitalisasi melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ( Gernas BBI).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan hal tersebut dalam perbincangan dengan Katadata.
“Kemenparekraf/Baparekraf mendorong digitalisasi atau go digital para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke platform e-commerce melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia,” tegas Sandiaga Uno.
Baca Juga: Kembali Diketemukan Korban Cimanggu
Disampaikan Sadiaga Uno, sebelumnya pemerintah kembali meluncurkan Gernas BBI 2021 sebagai bentuk nyata dukungan terhadap produk dalam negeri, UMKM dan ekonomi nasional. “Saat ini Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar di kawasan Asia Tenggara, tapi produk ekonomi kreatif lokal belum menguasai pasar e-commerce di Tanah Air,” ujarSandiaga Uno.
Karenanya menurut Sandiaga Uno, pihaknya berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi untuk meningkatkan kualitas dan tingkat onboarding bagi pelaku ekonomi kreatif lokal melalui sejumlah program dan insentif.
“Seperti program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Beli Kreatif Lokal, jadi kita menyiapkan program-program yang benar-benar inovatif sehingga bisa memberikan insentif kepada UMKM terutama yang bergerak di sektor ekonomi kreatif agar bisa onboarding di program-program e-commerce,” ujar Sandiaga Uno.
Baca Juga: Gerakan Pengendalian OPT Blast
Dikatakan Sandiaga Uno, tahun 2020, ada 3,7 juta unit usaha yang terdigitalisasi dalam program Gernas BBI. Angka ini lebih banyak dibandingkan target digitalisasi unit usaha yang telah ditetapkan dalam program Gernas BBI 2020 , yaitu 2 juta unit usaha, hingga total ada 11,7 UMKM yang telah go-digital dari sebelumnya 8 juta UMKM.