Sudah Puluhan Tahun Pantai Teluk Labuan Banten Tertutup Sampah

- 22 Januari 2021, 11:09 WIB
KOORDINATOR Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Muhammad Suhendar melihat langsung kondisi pantai Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang sudah puluhan tahun tertutup sampah.   
KOORDINATOR Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Muhammad Suhendar melihat langsung kondisi pantai Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang sudah puluhan tahun tertutup sampah.   /biro komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Daerah Pandeglang belum memiliki solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di pantai Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tidak jauh dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) II Labuan sangat memungkinkan untuk dibangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) berteknologi refuse derived fuel (RDF) untuk mengolah sampah menjadi bahan baku PLTU tersebut.

Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Muhammad Suhendar dan tim terjun langsung ke beberapa titik lokasi timbunan sampah. “Saya sempat lihat ada 10 pemberitaan sampah ini dan itu ternyata sudah lama yang belum ada solusinya,” kata Suhendar di Pandeglang, sebagaimana dilansir dari laman maritim.go.id.

Terkait dengan temuan dilapangan Suhendar telah melaporkan langsung kepada Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Sampah dan Limbah pada Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Rofi Alhanif. Usai melihat langsung kondisi lapangan, diketahui bawah tumpukan sampah tersebut bersumber dari limbah masyarakat yang dibuang ke sungai, kemudian dibawa ke tengah laut.

Baca Juga: Jembatan Bailey Terpasang, Konektivitas Provinsi Kalsel Terbantu

Karena adanya musim ombak di lokasi tersebut, maka sampah itu kembali terbawa ke tepi pantai dan akhirnya menumpuk sampai saat ini. Jika musim angin barat maka sampah-sampah tersebut akan terbawa kembali ke daratan, apalagi arah anginnya langsung ke Desa Teluk.

 “Di situlah menumpuk terbawa angin, ada upaya dari dinas kabupaten, provinsi, dan masyarakat, tetapi fasilitas untuk mengangkat sampah tersebut masih kurang dibanding suplai sampah yang datang dari laut,” ujar Suhendar.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang Kemih Kurniadi, menyampaikan bahwa sampah yang menumpuk itu tidak hanya berasal dari Desa Teluk tatapi juga desa lain atau desa penyangga yang berdekatan dengan Desa Teluk. Kondisi ini diperparah karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah dengan sembarangan ke selokan maupun ke sungai.

Baca Juga: Banjir Bandang di Paniai Papua Seret Rumah Warga

Dikatakan Kurniadi, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah yang ada di Desa Teluk dan sekitarnya. Salah satu caranya ialah dengan membuat gerakan bersih-bersih sampah di kawasan tersebut dan saat itu ratusan truk telah mengangkut sampah yang berhasil dikumpulkan dan keruk dari titik timbunan sampah.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x