Hermanto, Bila Benar Pemerintah Lakukan Impor 1 Juta Ton Beras Menyakiti Hati Petani Indonesia  

- 8 Maret 2021, 23:16 WIB
Petani di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Senin 8 Maret 2021 mengolah gabah hasil panen musim tanam akhir tahun 2020. Rencana Menteri Koordinator Perekonoian mengimpor 1 juta ton beras tahun 2021 dinilai telah mencederai hati petani yang tengah surplus hasil panen padi disejumlah wiayah Indonesia.
Petani di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Senin 8 Maret 2021 mengolah gabah hasil panen musim tanam akhir tahun 2020. Rencana Menteri Koordinator Perekonoian mengimpor 1 juta ton beras tahun 2021 dinilai telah mencederai hati petani yang tengah surplus hasil panen padi disejumlah wiayah Indonesia. /Portal Bandung Timur/hp. siswanti

 

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Pemerintah pusat diingatkan untuk meninjau ulang kebijakan impor 1 juta impor beras tahun 2021.  Saat ini Pemerintah tengah menggalakkan program peningkatan produksi dan penguatan cadangan pangan nasional melalui program Food Estate atau lumbung pangan nasional.

Disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto saat melakukan interupsi pada Rapat Paripurna DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR M. Azis Syamsuddin di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin 8 Maret 2021. 

“Hari-hari ini kita menghadapi isu 1 juta impor beras dan ini sudah menjadi isu nasional dan marak di media sosial, saya memandang, impor satu juta ton beras ini adalah tidak cocok dengan program-program yang terkait dengan Food Estate,” ujar Hermanto pada Rapat Paripurna DPR RI yang juga dihadiri Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Rachmat Gobel, Abdul Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Putusan MK Terkait Gugatan Pilkada Kabupaten Bandung Sudah Terbaca

Selain dicanangkan program Food Estate, ditegaskan Hermanto, saat ini petani disejumlah daerah juga sedang serius-seriusnya menanam dan panen. “Komisi IV DPR RI saat beberapa kali rapat dengan Kementan, selalu diinformasikan bahwa Indonesia mengalami surplus beras,” ujar Hermanto.

Ditegaskan Hermanto dalam intrupsinya,  menilai pemerintah  bila betul-betul melakukan impor 1 juta ton beras, akan sangat menyakiti hati petani Indonesia yang sudah bekerja keras. Bahkan pencanangan Food Estate yang dilakukan Menteri Pertahanan telah gagal karena kontradiktif dengan kebijakan rencana Menteri Koordinator Perekonomian yang akan mengimpor 1 juta ton beras.

“Oleh karena itu, saya minta supaya satu juta beras yang akan diimpor itu ditinjau ulang dan anggarannya supaya dioptimalkan untuk pemberdayaan pembelian beras-beras petani yang sekarang sedang panen, terutama, di area food estate yang sekarang sudah mengalami panen. Nah, ini sebagai salah satu upaya kita untuk komitmen menegakkan kedaulatan pangan sesuai dengan amanat UU Pangan,” pungkas Hermanto.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Kebakaran, Dadang Supriatna Janjikan Perubahan SOTK di Lingkungan Pemkab Bandung

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x