Anomali Cuaca, Ikan Peternak Keramba Jaring Terapung Mati

- 20 Oktober 2021, 04:09 WIB
Ilustrasi ikan mati. Akibat peralihan cuaca puluhan ton ikan milik petani Keramba Jaring Terapung di Waduk Saguling Cililin mati dan peternak alami kerugian puluhan juta rupiah.
Ilustrasi ikan mati. Akibat peralihan cuaca puluhan ton ikan milik petani Keramba Jaring Terapung di Waduk Saguling Cililin mati dan peternak alami kerugian puluhan juta rupiah. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Peternak ikan Keramba Jaring Terapung di Bendungan Saguling alami kerugian puluhan juta rupiah akibat kematian ikan peliharaan dalam 5 hari belakangan ini. Kematian ikan diperkirakan akibat anomali air dampak dari masuknya air dari kawasan hulu disaat memasuki musim penghujan.

“Memang setiap tahun seperti ini. Karenanya banyak petani yang sudah melakukan antisipasi dengan tidak menanam benih ikan yang banyak dan menyimpan pakan banyak, agar kerugian tidak terlalu besar,” terang Gunawan salag seorang pemilik Keramba Jaring Terapung (KJA) di Perlas, Desa BongasKecamatan  Cililin Kecamatan Bandung Barat.

Dikatakan Gunawan, peristiwa matinya ikan di KJA Saguling maupun bendungan lainnya seperti di Cirata dan Jatiluhur setiap tahun terjadi. Fenomena kematian ikan peliharaan yang bisa mencapai berton-ton, disebabkan cuaca yang kurang mendukung, peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Baca Juga: Jelang Pilkades Serentak dan Pilkades PAW 2021, Peserta dan Paitia Penyelenggara Jalani Tes Swab Antigen

Curah hujan yang tinggi memicu arus di perairan dan suhu air lebih rendah. “Arus di perairan mengakibatkan bekas pakan ikan yang mengendap dan mengandung zat yang bisa menyebabkan ikan mabuk terangkat ke atas permukaan air,” terang Gunawan.

Hujan yang terjadi di hulu dalam dua pekan terakhir dan seminggu ini cukup tinggi menurut Gunawan berakibat arus balik sehingga berdampak pada kualitas air menurun drastis. Selain itu kandungan oksigen rendah mendekati 0 Ppm dan aroma air waduk berbau belerang (H2S).

Baca Juga: Elf Tabrak Dua Suzuki dI Cicalengka, Penyebabnya Minibus Misterius

Sementara menurut Aep salah seorang pengurus kelompok Peternak Ikan Jaring Terapung Saguling kematian masal ikan terjadi dibebera blok dengan kerugian bervariasi. “Paing parah di di Blok Dermaga, Urgem, Balong dan Tangan-tangan, serta di Blok Bunder, Perlas dan Gombong,” terang Aep.

Jenis ikan yang mati kebanyakan jenis ikan nila dan ikan mas. “Karena dua jenis ikan itu yang paling banyak di pelihara,” ujar Aep yang diperkirakan dirinya menderita kerugian diatas Rp30 jutaan karena gagal panen. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah