Pedagang Daging Pasar Majalaya Berjualan Hingga Larut Malam Habiskan Stok

- 1 Maret 2022, 02:15 WIB
Pedagang daging sapi di Pasar Stasiun Majalaya Kabupaten Bandung, berjualan hingga larut malam menghabiskan stok.
Pedagang daging sapi di Pasar Stasiun Majalaya Kabupaten Bandung, berjualan hingga larut malam menghabiskan stok. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejumlah pedagang daging sapi di Pasar Stasiun (Pasar Bingung) Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung hingga Senin 28 Februari 2022 malam terlihat masih berjualan. Sebelumnya ada kabar, pedagang daging sapi berencana mogok massal berjualan karena dipicu harga daging sapi yang mengalami kenaikan dan memberatkan para konsumen.

"Menghabiskan stok daging sapi yang belum terjual kemarin (Minggu, 27 Februari 2022). Menjual daging sapi saat ini Rp 135.000 perkilogram itu juga sangat memberatkan konsumen. Pembelinya hanya pedagang baso, sedangkan konsumen rumahan jarang. Coba saja lihat, pembelinya kurang," tutur Ujang, pedagang daging sapi di Pasar Stasiun Majalaya kepada Portal Bandung Timur Senin 28 Februari 2022 malam.

Ujang mengatakan harga daging sapi mengalami kenaikan rata-rata Rp 8.00 perkilogram. "Mau menjual daging sapi Rp 140.000 perkilogram, apalagi sampai Rp 145.000 perkilogramitu sangat berat dan tidak mungkin bisa karena konsumen juga tak mau. Ya terpaksa masih menjual Rp 135.000 perkilogram," kata Ujang.

Baca Juga: Pertamina Tidak Menaikkan Harga Gas Elpiji 3 Kg, Ini Alasannya

Ia mengatakan, para pembeli daging sapi di pasar tersebut, didominasi para pedagang baso untuk bahan baku pembuatan baso. "Konsumen rumahan jarang. Hanya sedikit. Kebanyakan pembeli pedagang baso. Kalau kita berhenti tak berjualan, kasihan juga pedagang baso," ungkapnya.

Dia mengatakan, para pedagang di pasar tersebut masih memasarkan daging sapi lokal, hasil pemotongan di tempat pembesaran hewan sapi di Kabupaten Bandung.  "Harga daging sapi lokal dengan impor itu hanya beda sedikit. Karena beda sedikit, jadi kita memasarkan daging sapi lokal saja. Daging sapi impor sudah jarang," kata Ujang.

Ditanya apakah besok Selasa (1 Februari 2022), masih memasarkan daging sapinya, ia belum bisa memastikannya. Soalnya, masih melihat perkembangan di lapangan.  "Tapi berdasarkan informasi di tempat lain ada yang sudah berhenti berjualan daging sapi karena harga daging sapi yang cukup mahal. Bahkan kabarnya di tempat lain, sudah ada yang menjual Rp 140.000 perkilogram," katanya.

Baca Juga: El Clasico Indonesia, Persija Jakarta Incar Posisi Tiga, Persib Bandung Bidik Puncak Klasemen

Ujang menyebutkan, harga daging sapi di atas Rp 135.000 perkilogram sangat memberatkan para konsumen. "Banyak konsumen yang tidak mau membeli kalau harganya terlalu mahal. Makanya, kita bertahan menjual daging sapi di harga Rp 135.000," katanya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x