Sampah dan Pa Dede, Akrab dengan Bau Busuk Sampah Demi Kenyamanan Warga

9 Juni 2023, 14:59 WIB
Demi kebersihan Kota Bandung Pa Dede dan rekan-rekannya mengesampingkan bau busuk dan kotor. /Portal Bandung Timur/nasrulah/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sampah sendiri merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sampah akan terus ada, baik dari apa yang kita makan maupun dari suatu barang.

Tukang sampahlah yang memiliki pekerjaan berdampingan dengan sampah hasil dari pembuangan kita. Tanpa kita sadari sosok tukang sampah adalah sosok yang sangat penting dan berpengaruh untuk kita sampai saat ini, dan belum tentu semua orang mau bergelut dengan aroma yang menyengat dan kotornya sampah.

Namun apakah ada yang tahu bagaimana perasaan dan sulitnya Menggeluti pekerjaan ini? Salah satu yang menggeluti pekerjaan sebagai tukang sampah adalah Pak Dede.

Adalah Dede berusia 38, seorang pria yang menghabiskan waktunya berteman dengan sampah Pasar Ujungberung Kota Bandung. Setiap hari dari matahari terbit hingga terbenam ia bergelut dengan sampah yang tentu saja bau dan dapat menyebabkan sumber penyakit.

Baca Juga: Ide Olah Limbah Sagu Menjadi Blok Kompos, Pemuda di Siak Raup Untung dan Pendapatan Alternatif

Meski hasil jeripayahnya tidak seberapa dengan bebannya yang besar, namun dirinya tetap bertahan untuk menghidupi keluarganya. Sudah lebih dari 4 tahun dirinya mengabdi sebagai tukang sampah, dan tentunya ia sudah banyak mengalami berbagai macam pengalaman. 

Tinggal di Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung Dede, bersama 23 orang temannya yang sudah lebih dulu dan lebih lama bekerja di Tempat Pembuangan Sementara ( TPS) Ujung Berung. Dengan menggunakan transportasi motor roda tiga dan gerobak untuk mengangkut sampah Dede dan rekannya mengumpulkan sampah di TPS Pasar Ujungberung setiap harinya.

Karena TPS ini dekat dengan pasar, maka sampah-sampah yang terkumpul tidak pernah habis. Selain dari pasar juga, sampah ini ada yang berasal dari rumah-rumah warga dan orang yang membuang sampah ke TPS Pasar Ujungberung, yang seharusnya tempat ini adalah tempat pembuangan sampah pasar, namun sekarang bercampur dengan sampah warga lokal.

Aroma busuk dan gunungan sampah menjadi pemandangan di pinggiran jalan Pasar Ujung Berung. Jika tidak ada yang mengelola maka sudah bisa di pastikan akan terjadi hal buruk. Seperti Banjir dan penyakit yang di sebabkan oleh penumpukan dan kotornya sampah.

Baca Juga: Terhimpit Pembangunan Industri Modern, Pemuda Desa Terus Motori Kesadaran Bertani Masyarakat Bojong Majalaya

Bisa di bayangkan berapa banyak orang yang masih membuang sampah dengan sembarangan, dan jika di bandingkan dengan mereka 'Tukang Sampah' ini tentu sangat timpang sekali. Belum lagi ketika ada acara-acara entah itu bazar, konser, ataupun acara politik yang selalu meninggalkan sampah yang sangat melimpah.

Kalau bukan para 'tukang sampah' yang membersihkan siapa lagi? Dengan tingkat kesadaran manusia akan sampah yang masih sangat rendah peran dari 'tukang sampah' ini sangatlah penting, dimana Dede dengan sukarela menggeluti pekerjaan ini demi kebermanfaatan dirinya terhadap manusia lain.

Terkadang Dede dan teman-temannya kelelahan dengan sampah yang terus-menerus datang. Akan tetapi mereka tetap semangat dan ikhlas. Dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK) setiap harinya pun ada kendaraan khusus yang membawa sampah dari TPS ini ke TPA Kota Bandung. “Biasanya truk dari DLHK datang empat kali sehari kalau lancar tidak ada hambatan di TPA sananya. Tapi kalau ada kendala biasanya Cuma datang dua kali sehari pagi dan malam saja," ujar Dede.

Sampah di TPS Pasar Ujungberung tidak pernah habis karena sampah yang datang bukan hanya sampah dari Pasar Ujungberung.
Hari-harinya selalu dijalani bersama temannya dari pagi hingga larut malam tanpa upah dari pemerintah. Mereka bekerja dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh atas dasar keinginan sendiri. “Kita disini bekerja tidak di upah, beda sama yang kerja sama DLHK mereka pasti terjamin. Penghasilan kita paling  dari barang atau rongsokan yang di jual dan ada lah dari warga yang ngasih minum atau makanan," ucap Dede.

Bekerja dengan banyak orang dan tidak berharap apapun dari pekerjaannya ia jalani setiap hari dengan teman-temannya. “ Saya dan teman-teman yang lain bekerja dengan sukarela dan dorongan dari diri. Makanya kita jadi tukang sampah pun sudah bersyukur karena bisa bermanfaat bagi orang lain dan kebersihan lingkungan tetap bisa terjaga," ujar Dede.

Disadari Dede, bahwa pentingnya kesadaran akan lingkungan salah satunya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga lingkungan sekitarnya. "Membantu kita untuk menyadarkan diri sendiri dan orang lain begitu penting. Untuk terus menjaga kebersihan lingkungan bersama," pungkas Dede. (Nasrullah)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler