Perkebunan teh Cisaruni, Wisata Edukatif yang Worth It di Cikajang Garut

17 Juni 2024, 17:30 WIB
Hamparan tanaman teh di Perkebunan Teh Cisaruni dengan landscape Gunung Cikurai di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Jawa Barat. /Portal Bandung Timur/Intan Aulia Pertiwi/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemandangan yang tersaji di Perkebunan Teh Cisaruni di wilayah Desa  Giriawas, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Jawa Barat dapat memanjakan mata pengunjung. Menikmati udara hamparan kebun teh dengan latar historis yang menarik, cukup mengeluarkan uang karcis Rp5.000 perorang untuk memasuki kawasan, pengunjung dapat dimanjakan dengan berhealing ria.

Keindahan alam yang memukau dikelilingi oleh hamparan hijau perkebunan teh yang subur. Sepanjang jalan yang ada di Perkebunan Teh Cisaruni Giriawas menawarkan panorama alam yang memukau.

“Udara yang segar di sepanjang jalan Perkebunan Teh Cisaruni Garut sangat cocok untuk dikunjungi bekali-kali seperti seperti saya ini. Tiap hari minggu selalu berkunjung pagi hari hanya untuk sekedar berolahraga," ujar Pak Acep seorang warga Cikajang yang setiap pekannya berkunjung.

Baca Juga: Perkebunan Teh Malabar, Tentang Sejarah dan Keindahan Alamnya

Perkebunan Teh Cisaruni ayng berada diantara Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan, udara memang sangat segar. Embun pagi yang menari-nari di atas dedaunan itu membuat setiap orang yang berkunjung merasakan ketenangan jiwa dan pikiran.

Hanya dengan mengeluarkan Rp. 5000-, pengunjung dapat merasakan indahnya perkebunan yang tak hanya sekedar tempat wisata, Perkebunan Teh Cisaruni Giriawas juga menyimpan sejarah panjang dibalik lahan perkebunannya.

“Untuk tarif per tanggal 14 April 2024 masih lima ribu rupiah, mungkin untuk tiket masuk bisa saja naik apabila tempat ini di renovasi lebih bagus lagi," kata Mang Amat sebagai penjaga loket tiket Perkebunan Teh Cisaruni. 

Perkebunan Teh Cisaruni berdiri sejak masa penjajahan Belanda sekitar abad ke-19. Perkebunan ini memiliki cerita yang menarik tentang perjalanan panjang produksi teh di Indonesia.

Baca Juga: Museum Perkebunan Indonesia di Medan, Tawarkan Sensasi Koleksi Kekayaan Hayati Nusantara

Pengunjung dapat belajar lebih dalam tentang proses pengolahan teh dan peran perkebunan ini dalam sejarah pertanian nasional. Perkebunan Teh Cisaruni bisa dijadikan sebagai wisata edukasi dan rekreasi.

Tidak hanya menawarkan pemandangan yang memukau, tetapi juga menyediakan wisata edukatif. “Pengunjung dapat mengikuti tour yang dipandu untuk belajar tentang proses penanaman, pemetikan, dan pengolahan teh. Selain itu, fasilitas rekreasi seperti trekking dan piknik tersedia bagi mereka yang ingin menikmati lebih dalam udara sejuk ini disini asal sebelum hari H berkunjung untuk survey terlebih dahulu dan meminta untuk dipandu," terang Pak Asep seorang pegawai di pengeloaan kepada penulis beberapa waktu baru lalu.

Tugu Karel Frederik Holle di kawasan pabrik teh Cisaruni sebagai pengingat kebaikan Tuan Holla pada masyarakat setempat.
Sejarah yang ada di Perkebunan Teh Cisaruni di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, diabadikan dengan tugu Karel Frederik Holle. Perkebunan Teh Cisaruni Garut merupakan saksi sejarah bahwa orang belanda bisa bersahabat dengan orang Sunda. 

Karel Frederik Holle ini orang Belanda yang mendirikan Perkebunan Teh Cisaruni Garut. Orang Sunda memanggil Karel Frederik Holle ini dengan sebutan Tuan Holla.

Pada saat mendirikan perkebunan ini, Tuan Holla tiba di tanah Sunda dengan niat baik. Alih-alih menjadi tuan tanah yang menindas, ia memilih untuk menjadi sahabat dan mitra bagi penduduk setempat.

Tuan Holla dengan petani Sunda memulai petualangan menanam teh di dataran tinggi Cikajang Garut, menciptakan kebun teh yang subur. Tuan Holla mengajarkan teknik-teknik modern kepada petani Sunda.

Baca Juga: Indah Harjono Turut Jaga Teh Kertasari Karena Kecintaan pada Lingkungan

Sementara mereka memperkenalkan kepadanya kearifan lokal dan budaya mereka yang kaya. Persahabatan mereka tidak hanya menghasilkan teh berkualitas tinggi, tetapi juga memperkuat hubungan antarbudaya dan saling pengertian.

Saat ini, Perkebunan Teh Cisaruni ini menjadi warisan dari persahabatan yang kokoh antara Tuan Holla dan orang Sunda. Persahabatan ini menginspirasi generasi baru untuk menjaga kebersamaan dan keberagaman.

Dari kisah Tuan Holla ini bukti bahwa melalui kerja sama dan penghargaan terhadap budaya lokal, kita dapat menciptakan sesuatu yang indah dan berkelanjutan bersama.

Perkebunan Teh Cisaruni Garut tidak hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai penjaga alam dan penggerak pembangunan sosial di Kampung Cisaruni. Pengelola kebun ini memiliki serangkaian inisiatif yang dirancang untuk memastikan bahwa aktivitas di kebun ini tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Baca Juga: Teh Jangkung,  Warisan Preanger Planters Kerkhoven dan Bosscha di Pangalengan

Perkebunan ini mengambil langkah-langkah baik untuk melestarikan keanekaragaman hayati di sekitarnya. Mereka melindungi habitat alami, seperti menjaga keberlanjutan sumber daya air, dan menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Selain itu, mereka juga terlibat dalam penanaman kembali pohon dan program restorasi lahan untuk memastikan bahwa lingkungan sekitarnya tetap subur dan lestari.

Perkebunan Teh Cisaruni Garut tidak hanya merupakan tempat untuk menikmati keindahan alam. Tetapi juga merupakan jendela yang membuka wawasan tentang kekayaan budaya teh Indonesia.

Di sini, pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai aspek budaya teh, termasuk mempelajari bagaimana teh pertama kali diperkenalkan ke Indonesia, peran pentingnya dalam budaya dan ekonomi negara ini, serta perjalanan panjang dari kebun teh ke cangkir teh di meja makan.

Pengunjung dapat melihat langsung bagaimana daun teh dipetik, dikeringkan, digulung, dan diproses menjadi produk teh berkualitas tinggi. Pemandu tur yang berpengetahuan akan membimbing pengunjung melalui setiap tahap proses tersebut, memberikan pemahaman yang mendalam tentang teknik-teknik dan rahasia di balik pembuatan teh yang sempurna.

Dengan menawarkan lebih dari sekadar pengalaman berrekreasi, Perkebunan Teh Cisaruni Garut menjadi pusat pembelajaran dan apresiasi terhadap budaya teh yang kaya dan beragam di Indonesia. (Intan Aulia Pertiwi)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler