Lorong ketiga, para pengunjung melihat wayang golek betawi. Naik kelantai 2, lorong empat terdapat wayang kulit dan wayang golek (pakuan bogor). Lorong kelima, terdapat koleksi boneka lokal (Unyil) dan internasional (canton china).
Begitulah beberapa koleksi wayang dan boneka di Museum Wayang. Dengan didirikannya Museum Wayang diharapkan masyarakat Indonesia khusunya masyarakat Jakaerta semakin melestarikan dunia kesenian wayang. Kita sebagai generasi muda jangan melupakan kesenian wayang. (Hasbi Yasyalloh)***