PORTAL BANDUNG TIMUR - Gemuruh langkah segerombolan kuda dan suara riuh masyarakat sudah tidak terdengar lagi di Arena Pacuan Kuda Arcamanik. Lintasan pacuan kuda yang dibuat kelompok penghobi pacuan kuda tahun 1974, di jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Bandung, Jawa Barat kini telah berubah.
Arena pacuan kuda Arcamanik, benar-benar telah berubah. Kawasan yang merupakan Tanah Desa milik Pemerintah Kabupaten Bandung, telah menjadi pusat olah raga Sport Jawa Barat Arcamanik, setelah sebelumnya sempat menjadi area lapangan golf.
Arena ini pada awalnya dibangun oleh sekelompok orang yang gemar berolahraga pada tahun 1974. Sebagian pacuan kuda dijadikan lapangan golf dan sampai sekarang pun lapangan golf masih ada. Dulu lapangan pacuan kuda ini, dijadikan perlombaan balap kuda.
Baca Juga: Indah Harjono Turut Jaga Teh Kertasari Karena Kecintaan pada Lingkungan
Masyarakat dahulu berbondong-bondong datang ke lapang untuk menyaksikan perlombaan tersebut. Seperti pacuan kuda pada umumnya, pada bagian samping lapangan terdapat tribun yang merupakan tempat untuk menonton pacuan kuda. "Dulu waktu masih bujang saya sering nonton pacuan kuda bareng teman-teman saya, wah seru sekali, banyak banget orang datang kesini untuk nonton balap kuda," cerita Endang (56) seorang warga sekitar.
Dengan senangnya Endang menceritakan bagaimana serunya suasa menonton balap kuda pada kala itu. Ia pun mengaku sering menonton lomba pacuan kuda. Kuda-kuda yang ada di arena pacuan pun merupakan kuda hasil persilangan.
Pertunjukkan balap kuda ini biasanya diadakan seminggu sekali, yaitu pada hari minggu. Kuda balap yang ditampilkan sangatlah banyak, belum lagi kuda balap yang dibawa oleh masing-masing para pembalap. "Orang-orang biasa yang nonton mah ngak usah bayar, yang bayar-bayar mah cuman yang ikut taruhan aja," ujar Endang.
Baca Juga: Mang Aman Cerita Tumpas Gerombolan DI TII saat Operasi Pagar Betis di Gunung Geber
Penonton yang hadir bukan hanya masyarakat setempat saja, melainkan orang-orang dari Bandung Selatan, Bandung Timur, serta Bandung Utara, semua penjuru hadir untuk menonton, begitu pula dengan delmannya. Sehingga tribun yang tersedia pasti selalu terisi penuh oleh para penonton.
Ketika perlombaan dimulai, suasana di Pacuan Kuda Arcamanik berubah menjadi penuh dengan kegembiraan dan ketegangan. Kuda-kuda yang kuat dan elegan meluncur di atas lintasan, disaksikan oleh para joki yang cekatan dan fokus.