Usai Pedati, Giliran Becak Raib di Kota Dollar Majalaya

- 12 Juli 2023, 07:45 WIB
Meskipun di pusat keramaian Kota Majalaya  Kabuaten Bandung, keberadaan becak yang sempat menyisihkan delman kini harus menyerah kalah tersisih kendaraan bermotor.
Meskipun di pusat keramaian Kota Majalaya Kabuaten Bandung, keberadaan becak yang sempat menyisihkan delman kini harus menyerah kalah tersisih kendaraan bermotor. /Portal Bandung Timur/siti nurhayati/

Dikatakan Didin Mulyadin, fenomena modernisasi turut memberikan dampak yang cukup besar bagi para pembecak. Terutama mereka yang menjadi tulang punggung keluarganya.

“Dulu, saya dapetnya lumayanlah bisa kasih makan keluarga,cukup untuk menabung dan bisa membeli becak baru juga buat saya sewain ke orang lain. Tapi semakin tahun karena semakin menurun konsumennya yah akhirnya saya gulung tikar juga,” ujar Didin Mulyadin.

Baca Juga: Mang Aman Cerita Tumpas Gerombolan DI TII saat Operasi Pagar Betis di Gunung Geber

Mereka yang telah merajut kasih mencari nafkah setiap harinya melalui tarikan becak, kini hanya bisa mengingatnya sebagai kenangan. Setiap ayunan kakinya yang berat tidak di hiraukannya, mengingat anak dan istri di rumah, tapi kini harapan itu terlihat jelas perlahan hilang.

Didin Mulyadin, salah seorang buruh becak di kawasan Majalaya menjadi salah satu di antara banyaknya buruh becak yang akhirnya memilih gulung tikar. Tukang becak banyak yang lebih memilih memulai pekerjaan baru. Bahkan tidak sedikit yang beralih profesi menjadi badut di jalanan yang banyak di temui di Kota Majalaya belakangan ini. 

Fenomena ini tidak hanya merugikan sepihak, tidak adanya larangan kepemilikan berlebihan kendaraan pribadi juga kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan dan melestarikan alat transportasi tradisional. Membuat para buruh transportasi tradisional semakin mundur di era gempuran transportasi pribadi. 

Namun, semangat para pencari nafkah terutama pekerja buruh becak tak gentar. Mereka memutar balik pikiran hanya untuk sesuap nasi.

Baca Juga: Indah Harjono Turut Jaga Teh Kertasari Karena Kecintaan pada Lingkungan

Melihat fenomena seperti ini,tentunya para buruh becak berharap pemerintah setempat,lebih memperhatikan dan melestarikan para buruh transportasi terutama transportasi tradisional. Selain untuk menjaga warisan budaya, juga sekiranya mampu mengurangi angka kemiskinan di Majalaya kabupaten bandung.

Becak, alat transportasi tradisional yang tentunya sangat amat ramah lingkungan ini. Memiliki 3 ban, 2 ban yang menjaga keseimbangan di area depan dan 1 ban di belakang untuk menopang beban. Dengan tidak digunakannya mesin dan lebih memakai tenaga manusia tentunya patut di pertimbangkan keberadaannya oleh masyarakat.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah