Obrolan Imajiner Bersama Arifin C. Noer: Untuk Siapa Sebenarnya Film Itu?

- 5 November 2020, 19:22 WIB
Arifin C. Noer
Arifin C. Noer /Dok. FFB/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sumber tulisan ini dari beberapa catatan serta tulisan yang tercecer dari Arifin C. Noer (alm.), Saya meramunya dalam sebuah ‘logika dongeng’  kesana-kemari, sekaligus sedikit bernostalgia bersamanya.

SELESAI diskusi  pada kegiatan Pertemuan Teater Indonesia di Solo, dengan tersenyum hampir menyeringai dan khas serta suara yang khas pula; tajam dan serak.

                “Ikut yuk…”, dengan suara serak Mas Arifin mengajak sedikit perintah.

                “Kemana Mas?” tanyaku sambil agak kaget juga

                “Kita jelajahi malam di kota Solo ini…”

                “Sambil nyari wedangan ya Mas?” Mas Arifin hanya nyengir saja. Tak berapa lama dari itu kemudian kami sudah berada di tempat wedangan daerah Manahan. Sebetulnya banyak sih tempat wedangan di Solo ini; wedangan Kodim, wedangan Klitik, wedangan Pak Kumis, wedangan di kota Barat, dan wedangan di daerah Jajar, namun Mas Arifin lebih memilih di daerah Manahan ini karena faktor romantisme saja, katanya.

Baca Juga: Ini Syarat dan Ketentuannya, Iklan Gratis Portal Bandung Timur Peduli UMKM

                Suasana belum begitu ramai seperti biasanya. Malam semakin mendekati kesenyapan dari ingar bingar kendaraan. Dua gelas dan cemilan tersaji dihadapan kami. Hmmm, suasana sudah mendukung untuk berbincang ngalor-ngidul.

                “Saya  rindu orang-orang malam,” tiba-tiba ia bicara santai dengan suara seraknya. Wuiih, kalau sudah begini bakal seru nih, seperti yang lalu-lalu, bakal 2 semester lagi  ilmunya keluar.

Halaman:

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x