Gosali Abah Omo, Cukup Sampai Saya

- 4 November 2020, 19:37 WIB
/May Lodra/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Berada di tengah perumahan penduduk yang padat Jalan Kolonel Masturi 11 Gang Masjid, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat. Sudah stu abad gosali Abah Omo berdiri dan bertahan mempertahankan tradisi.

Tidak sedikit sumbangsih pada keberadaan kesenian tradisional, terutama kesenian Sunda. Dari balik bangunan sederhana yang dinamakan gosali, lahir perajin ensambel gamelan yang andal.

Gosali dalam bahasa Sunda artinya tempat pandai besi bekerja. Berbeda dari gosali lain, gosali Bah Omo khusus mengerjakan pembuatan perangkat gamelan seperti gong, bonang, saron, dan jenglong.

Baca Juga: Juara 2 Lembur Tohaga Lodaya

Seiring berjalannya waktu, di kalangan penabuh gamelan, selain Abah Sukarna dari Bogor, maka Bah Omo dari Cimahi-lah yang masuk hitungan. Keduanya tak hanya perajin, tetapi empu ensambel gamelan Sunda di Jabar yang semakin langka.

Tetapi, sejalan dengan nasib kesenian tradisional yang terampas kesenian modern, pesanan gamelan yang diterima industri gamelan Abah Omo pun semakin menipis. Apalagi ditambah dengan kondisi pandemic, beberapa pesanan juga banyak yang ga jadi dikirim.

Gosali yang sekarang diteruskan oleh generasi ke 5 yaitu Aji (45) masih terbilang aktif dalam pembuatan ensambel gamelan.  Bahkan belum lama ini Universitas di Guanzo China melakukan pesanan.

Baca Juga: Lingga Situs Karangkamulyan Diinjak, Belum Ada Titik Terang Kasus

Tepat, 3 November 2020, keberadaan industri musik gamelan Abah Omo mencapai 1 abad. Industri musik gamelan Abah Omo melakukan tasyakur bin nikmat sebagai ungkapan syukur yang digelar secara sederhana digosali Warung Kaweni, RW 22 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.

Halaman:

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah