Jalan Suryakencana Kota Bogor, Chinatown Bogor Pusat Kuliner Asli Bogor

16 Juni 2024, 17:59 WIB
Gapura masuk menuju Jalan Suryakencana Kota Bogor berwarna merah khas gapura China. /Portal Bandung Timur/Agesta Nurprayoga/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Terlihat dari gerbang Jalan Suryakencana, klenteng tua yang megah menyambut rasa estetis Jalan Suryakencana. Jalan itu berseberangan dengan pintu masuk Kebun Raya Bogor.

Boleh lah bagi pecinta kuliner menjelajahi Jalan Suryakencana, karena sebagai Pecinan tersaji puluhan gerai makanan khas Cina dan Bogor; Dari yang halal hingga tidak halal.

Memasuki jalan ini seperti melangkah ke dalam sejarah masa lalu, dimana nuansa klasik dan modern berpadu harmonis. Sebagai salah satu jalan tertua di Bogor, Suryakencana tidak hanya menjadi jalur vital bagi mobilitas warga seperti para pedagang dan pebisinis lokal, tetapi juga menjadi saksi bisu perkembangan kota ini dari masa ke masa.

Baca Juga: Jelajah Kelezatan Kuliner di Dekat Stasiun Kereta Api. Ada Mie Kocok Hingga Rujak Cingur Yang Otentik

Seperti kawasan Chinatown pada umumnya, di jalan Suryakencana terdapat begitu banyak bangunan klasik khas Tiongkok berpadukan gaya arsitektur kolonial, begitu pula dengan pernak-pernik yang menghiasi jalan ini. Bangunan-bangunan tersebut kerap kali dijadikan spot foto bagi pengunjung hingga jalanan kecil di sudut kawasan ini pun didekorasi sedemikian rupa agar menarik hati orang-orang di sekitar.

Ini menandakan bahwa kawasan ini menjadi primadona bagi wisatawan dan masyarakat lokal untuk ditelusuri di setiap sudut jalannya yang terkesan ‘vintage’. Jalan Suryakencana memiliki sisi historis yang cukup panjang sehingga jalan ini dikenal juga sebagai jalan yang bersejarah.

Bayu warga sekitar berusia 25 tahun menuturkan, “Di jalan ini memang banyak orang Tionghoa karena dahulu ketika zaman kolonial Belanda. Pemerintah pada saat itu melakukan kebijakan zonasi, seperti di Jalan Empang merupakan kawasan orang Arab atau disebut Pekojan, lalu Jalan Suryakencana ini merupakan kawasan orang Tionghoa atau Pecinan. Jalan Suryakencana sebelumnya juga bernama Jalan Pos karena bagian dari jalan raya Anyer-Panarukan”.

Baca Juga: Resmi Beroperasi, Tempayan Indonesian Bistro Ramaikan Khazanah Kuliner di Kota Bandung

Jalan Suryakencana hingga saat ini masih eksis sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat Bogor terutama pada hari weekend pada hari Sabtu dan Minggu. "Tapi pada hari hari biasa juga ramai dikunjung wisatawan dari luar kota yang datang untuk sekedar jajan," tambah Bayu.

Kawasan ini selain didapati tempat kuliner, juga terdapat berbagai toko yang menjajakan berbagai kebutuhan mulai dari pakaian, sepatu, peralatan rumah, mainan anak-anak dan lainnya. Kemudian terdapat bangunan peribadatan seperti gereja dan wihara.

Wihara Mahacetya Dhanagun yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya turut menghiasi dan menguatkan budaya khas Tiongkok disini. Maka tidak dipungkiri bahwa jalanan ini merupakan salah satu pusat perdagangan sekaligus kawasan cagar budaya di kota Bogor.

Salah satu bangunan rumah sisa peninggalan jalan kolonial yang masih bertahan di Jalan Suryakencana Kota Bogo.
Selain itu, kawasan Suryakencana juga kerap kali digunakan oleh pemerintah kota Bogor dalam menggelar festival budaya dan keagamaan, seperti perayaan acara Imlek dan pertunjukkan Barongsai. Melalui upaya pelestarian dan promosi, kawasan Suryakencana senantiasa menjadi ikon kejaayan Kota Bogor yang penuh makna.

Pantas lah kawasan ini menjadi sebuah simbol keharmonisan antara budaya Tiongkok dengan lokal yang penuh akan kenangan di sepanjang jalan di tengah-tengah kota Bogor. (Agesta Nurprayoga)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler