Bernakah Muslim Pro Menjual Data Penggunanya ke Militer AS ?

- 26 November 2020, 21:30 WIB
Tangkapan Layar Aplikasi Muslim Pro.
Tangkapan Layar Aplikasi Muslim Pro. /Play Store/Bitsmedia Pte Ltd/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan adanya tuduhan bahwa aplikasi Muslim Pro telah menjual data-data penggunanya kepada Pihak Militer AS.

Yang menjadi asal muasal kehebohan ini awalnya adalah laporan dari Vice Motherboard bahwa Militer AS telah membeli data-data pengguna dari beberapa aplikasi dan Muslim Pro ada dalam list aplikasi tersebut.

Sebenarnya data yang dibeli oleh pihak militer AS tersebut bukanlah data spesifik apalagi mengenai data diri tapi hanyalah data lokasi. Tapi laporan dari Vice Motherboard tersebut tak ayal membuat banyak pihak menyayangkan dan kecewa terhadap pihak aplikator pengembang Muslim Pro tersebut.

Baca Juga: Mendikbud: Semua Guru Honorer Berpeluang Menjadi PPPK Tahun 2021

Baca Juga: Kolam Retensi Situ Bugel Kurangi Genangan Air

Muslim Pro memiliki 98 juta pengguna di Play Store dan App Store bahwasanya mempunyai fitur cukup lengkap sebagai aplikasi pengingat tanda waktu sholat, kiblat bahkan menunjukan tempat halal ini dikabarkan menjual data lokasi pengguna, walaupun bukan merupakan data spesifik tak pelak membuat Muslim Pro melalui Head of Community-nya Zahariah Jupary angkat bicara dan membantah, bahwa Muslim Pro tidak pernah menyediakan data non-anonim kepada pihak ke tiga seperti diungkapkan kepada CNN Indonesia pada Senin lalu 23 Vovember.

Menurut laporan Motherboard bahwa Muslim Pro merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi yang menjual data kepada pihak ketiga melalui jasa broker. Ketertarikan Militer AS membeli data tersebut untuk keperluan kontra terorisme dalam berbagai operasi khusus untuk pengintaian dan pemberontakan di luar negeri. Lantas bagaimana cara Militer AS memakai 2 metode yang berbeda dalam mengaplikasikan data tersebut?.

Metode pertama adalah Locate-X produk perusahaan Babel Street dipakai oleh USSOCOM atau Komando Khusus AS untuk kepentingan Komando Operasi seperti dibahas di atas. Kedua adalah X-Mode, memperoleh data-data pengguna langsung dikirim dari aplikasi, kemudian dijual kepada kontraktor lalu diteruskan ke pihak Militer AS.

Baca Juga: Kuota Bansos Tunai Daerah Penyaluran Tinggi Ditambah

Halaman:

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x