PORTAL BANDUNG TIMUR - Bagi warga Desa Cimindi, pasangan suami istri, Abah Ilin dan Eni Onisah sudah tidak asing lagi. Apalagi bagi mereka yang jadi pelanggan tetap Lengko Ayam yang selalu dihidangkan Abah Ilin dan Onisah setiap hari Jumat di setiap minggunya di depan Masjid Al-Ikhlas, Jalan Cibanten Dusun Cigintung RT 01/RW 14, Desa Cimindi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran.
Pasangan suami istri Abah Ilin dan Eni Onisah yang usianya tidak lagi muda masih setia melayani pelanggan Lengko Ayam yang didagangkannya. Abah Ilin kini berusia 85 tahun dan Enin atau Nenek Onisah sudah berusia 72 tahun.
Warung Lengko Ayam Abah Ilin dan Eni Onisah dengan Masjid Al-Ikhlas, Dusun Cigintung seakan sudah tidak dapat dipisahkan. Lengko Ayam buatan Enin Onisah dikenal enak dan sangat khas, beda dari yang lain sehingga bisa terjual habis dalam beberapa jam saja.
Baca Juga: Metamorfosis Bangkerok Makanan Khas Sunda Jadi Pizza Sunda
Jumat pukul 02.00 pagi, ketika orang-orang masih terlelap dalam tidur pulasnya, Enin Onisah dibantu suaminya Abah Ilin, sudah sibuk berkutat meracik bumbu dan memasak bahan-bahan dari Lengko. Dagangan harus segera tersaji sebelum pengajian Jumat di Masjid Al Ikhlas berlangsung.
Meskipun sering terserang lelah karena sudah berumur, demi penikmat pecel Lengko Ayam buatannya, Enin Onisah berusaha semangat dalam melakukan pekerjaanya. Inilah alasan beliau hanya berjualan satu kali seminggu.
“Sekarang sudah tua, sudah tidak kuat lagi jika harus berjualan setiap hari seperti dulu. Mana hidup hanya dengan suaminya yang sudah renta, karena kedua anaknya pergi jauh merantau,” cerita Enin Onisah yang tidak mau hidupnya berkecukupan dari bantuan kiriman uang dari anak-anaknya.
Baca Juga: Resep Brownies Kukus Simple dengan Bahan Sederhana
Dari hasil perkawinannya dengan Abah Ilin, Enin Onisah memiliki dua anak dan lima cucu, bisa dikatakan hidup dengan berkecukupan. Hasil dari jualannya hanya sekitar Rp. 300.000 dengan modal bisa mencapai Rp. 150.000.
Hingga kini Enin Onisah masih berjualan meskipun keuntungan yang didapat sedikit. Namun dapat memuaskan pelanggan dan para penikmat jajanannya yang tidak ingin kehilangan cita rasa yang mereka sukai menjadi alasan Enin Onisah untuk tetap berjualan Lengko Ayam.