PORTAL BANDUNG TIMUR - Sumedang merupaka sebuah wilayah Kabupaten yang berada di Jawa Barat dengan beragam budayanya. Mulai dari kulinernya, kesenian-kesenianya, dan kepercayaan adat di daerahnya, terutama di wilayah Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan dengan kekhasan tersendiri terutama di kulinernya Si Madu Ubi Cilembu yang sudah terkenal di manca negara.
Desa Cilembu ini selain terkenal di kulinernya, Desa Cilembu juga menyimpan banyak destinasi-destinasi yang cukup indah. Karena daerahnya sendiri yang masih asri, banyak perkebunan, dan pegunungan yang memanjakan mata.
Diantaranya berada di salah satu tempat di kaki Gunung Kareumbi yang masih asri dan kurang terjamah oleh kaki-kaki manusia, yaitu Curug Cirengganis. Sebuah curug atau air terjun yang keindahannya belum banyak terpublikasikan oleh media, karena mungkin jaraknya yang cukup jauh dari pusat Kota Kecamatan Ccilembu.
Baca Juga: Di Balik Keidahan Curug di Cicalengka, Menyimpan Mitos Ngak Boleh Berpacaran
"Bahkan dari informasi yang didapat penulis, Curug Cirengganis belum ada pihak yang mengelola. Hanya warga sekitar atau warga lokal Desa Cilembu Kabupaten Sumedang yang biasa menjamah keindahan Curug Rengganis yang dikenal masyarakat dengan sebutan Curug Patamon, "ungkap Ujang Adnan seorang tokoh masyarakat setempat.
Pemberian nama Curug Rengganis digunakan oleh masyarakat di wilayah Desa Cilembu Kabupaten Sumedang. Sementara pemberian nama Curug Patamon biasanya oleh masyarakat di Desa atau Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.
Pada waktu wekend Curug Rengganis atau Curug Patamon, kerap di datangi oleh anak-anak sekolahan, yang ingin bermain dan berenang. Di waktu libur tidak sedikit juga warga lokal yang datang ke Curug Rengganis untuk ngeliwet atau Botram istilah urang Sunda.
Baca Juga: Telusuri Pesona Curug Halimun, Saguling Bandung Barat
Curug Cirengganis ini memiliki keunikan sendiri baik dari jalurnya maupun curug nya yang tidak hanya satu. Dari jalurnya yang disebut tujuh kali pentasan yang kita nanti akan menyebrangi sungai 7 kali, bukan artian kita menyebrangi sungai yang berjumlah 7 tetapi 1 aliran sungai namun jalurnya yang mengarahkan kita menyebrangi sungai itu 7 kali secara zigzag.
Dari curugnya juga yang tidak hanya satu, tetapi ada 3 curug inti di Curug Rengganis. Terdiri dari curug pertama yang tingginya 4 meter terus curug ke 2 yang tingginya 3 meter dan terakhir curug ketiga. "Nah curug ini merupakan curug yang paling tinggi diantara 2 curug yang lainya yaitu tingginya 7 meter," tambah Ujang Adnan.
Dikatakan Ujang Adnan yang kerap di sapa Uwa Adnan, jarak yang harus di tempuh untuk mendatangi Curug Rengganis atau Curug Patamon memakan waktu 30 menit lebih dari akhir jalan aspal atau jalan buntu. "Kendaraan dpaat di parkir atau dititipkan di halam rumah warga, di rumah Abah juga ngak bayar sih cuman ngasih tanda terima kasih aja udah nyediain tempat parkir," kata Ujang Adnan.
![Curug Rengganis berada di kawasan hutan yang masih rapat dan alami.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x178:1200x1281/x/photo/2024/06/14/3384453356.jpg)
"Pernah ada kejadian petani yang di sergap meong sehingga mengalami luka yang cukup serius. Karena tempatnya juga yang berada di pedalaman hutan Gunung Kareumbi jadi masih banyak hewan hewan buas yang masih berkeliar," kata Ujang Adnan.
Baca Juga: Curug Citambur pesona eksotik Desa Karangjaya Kabupaten Cianjur
Curug yang ke 2 yang tingginya 3 meter ini yang kerap di jadikan objek berenang oleh kalangan pendatang karena tempatnya yang cukup luas dan dangkal. Di Lokasi curug 2 dan 3 menjadikan tempat paling banyak dikunjungi untuk berendam anak anak maupun remaja.
"Tidak sedikit bapak dan ibu-ibu juga suka botram tapi bukan di curug nya, hanya di pinggir sungai tidak jauh dari pemukiman warga." kata Ujang Adnan. (Ibnu Fatih Fathan)***