Berebut Air dan Rumput Untuk Ternak, 38 Orang Tewas Puluhan Lainnya Terluka

- 2 Februari 2024, 20:26 WIB
Sekelompok kaum wanita Sudan melakukan aktifitas di sekitar perbatasan Sudan dan Sudan Selatan yang rawan konplik perebutan sumber air dan rumput pakan ternak.
Sekelompok kaum wanita Sudan melakukan aktifitas di sekitar perbatasan Sudan dan Sudan Selatan yang rawan konplik perebutan sumber air dan rumput pakan ternak. /Tangkapanlayar YouTube IndigoTraveler/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Bentrokan antara warga negara bagian Warrap dan Lakes di kawasan Alor, Sudan Selatan sedikitnya menewaskan 38 orang dan 52 orang lainnya terluka. Korban tewas akibat bentrokan memperebutkan air dan rumput di daerah rawa perbatasan negara bagian Lakes dengan negara bagian Warrap dan Unity akibat tembakan.

Juru bicara kepolisian negara bagian Lakes, Mayor Elijah Mabor Makuach, mengatakan 19 orang tewas dan 17 orang terluka adalah warga sipil dari negara bagian Warrap. Sementara warga dari negara bagian Lakes ada 19 orang tewas dan 35 orang terluka.

Dikatakan Mayor Elijah Mabor Makuach, bentrokan  terjadi sejak Rabu 31 Januari 2024 dan hingga Kamis 1 Februari 2024 malam ketegangan tetap tinggi.

Baca Juga: Varian Virus Corona Baru Ditemukan di Afrika Selatan, Berbahaya Bagi Usia Muda

Menurut Mayor Elijah Mabor Makuach, sebagaimana dikutip Portal bandung Timur dari laman berita Arab News, para penggembala muda dari Warrap bermigrasi ke daerah Alor mencari padang rumput dan air di lahan rawa Alor, dengan membawa ternak mereka dua minggu lalu. Mereka setiap hari membakar semak-semak dan tempat penampungan sementara warga.

Pertumpahan darah terjadi empat hari setelah sedikitnya 52 orang, termasuk seorang penjaga perdamaian PBB, tewas dan 64 lainnya luka-luka oleh orang-orang bersenjata yang menyerang penduduk desa di Abyei. Kekerasan di wilayah kaya minyak yang diklaim oleh Sudan dan Sudan Selatan tersebut sering muncul akibat sengketa tanah.

Sementara  Menteri Penerangan Negara Bagian Warrap, William Wol Mayom, mengatakan pertempuran terjadi di kawasan Alor, yang berada di negara bagian Lakes dan berbatasan dengan negara bagian Warrap dan Unity.

Mayom mengatakan pasukan keamanan telah dikirim untuk menenangkan situasi dan memindahkan para penggembala ternak dari lahan basah yang disengketakan.

“Kekerasan telah berkurang, namun bentrokan kecil masih dilaporkan terjadi di daerah rawa yang tidak dapat diakses dan korban jiwa tidak dapat diverifikasi sepenuhnya,” kata Mayom.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x