PORTAL BANDUNG TIMUR - Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu. Ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam berdoa; Allahumma baariklana fii rojaba wa sya'bana wa ballighnaa romadhona. Yang artinya, “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan."
“Hadist tersebut dha'if, namun Imam Nawawi dari mazhab Syafi'i memperbolehkan mengamalkan doa itu. Sebagaimana dinyatakan bahwa telah kami sampaikan di beberapa tempat atau di kitab ini bahwa semua ahli ilmu sepakat untuk mengamalkan hadits dha’if pada selain penetapan hukum dan ushul akidah,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung, terkait dengan hadist yang sangat populer dan sering dibacakan diakhir bulan Ramadan dan disetiap penutup khutbah Ied.
Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, seorang Muslim yang taat akan merasakan kegembiraan saat Ramadan berlalu karena merasa berkeyakinan dosa yang telah lalu terhapus dengan ibadah yang dilaksanakan sebulan penuh di bulan suci Ramadan. Namun demikian dirinya juga akan merasakan kesedihan bilamana Ramadan berlalu, karena janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membalas amalan yang diperbuat dengan ganjaran berlipatganda telah berlalu.
“Karenanya sangatlah wajar bila akan memanjatkan doa sebagaimana dalam hadist yang disampaikan Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu tersebut diatas. Bahkan ada banyak doa-doa yang dapat dipanjatkan pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dikala bulan Ramadan berlalu dan kita berharap diampuni segala dosa dan kembali dipertemukan pada Ramadan yang akan datang,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat senang kepada umatNya yang selalu memanjatkan doa kepadaNya. Sebagaimana dalam surah Ghafir ayat ke 60. Yang artinya; “Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”
“Karenanya tidaklah perlu dipertentangkan doa tersebut bersumber dari siapa dan darimana. Karena pada dasarnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat senang pada umatNya yang selalu berdoa dan meminta kepadaNya,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Ada banyak doa-doa yang dapat disampaikan setelah Ramadan usai dan kita berharap akan dipertemukan kembali dengan Ramadan yang akan datang. Doa-doa dapat disampaikan dikala usai melaksanakan sholat fardhu maupun sholat sunnah.
Selama ini banyak anggapan kaum awam bahwa doa yang dipanjatkan akan dikabul ketikan melaksanakan sholat sunnah sepertiga malam atau sholat Tahajud. Dimana disebutkan bahwa sepertiga malam merupakan waktu paling mustajab untuk melaukan sholat tahajud dimana para malaikat turun ke bumi dan Allah mengabulkan setiap doa hambaNya.
Namun, selain sholat Tahajud, doa juga dapat disampaikan disaat melaksanakan sholat-sholat sunnah lainnya, seperti sholat sunnah witir. “Ada banyak anggapan bahwa sholat witir hanya dilaksanakan setelah selesai sholat tarawih, padahal sholat witir juga dapat dijadikan sholat pelengkap setelah sholat fardhu, sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Ahmad, yang artinya; ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan shalat, yaitu sholat Witir, maka sholat Witirlah kalian antara waktu sholat Isya hingga shalat Subuh’.” terang Ustad Didi Saefulloh.
Sholat sunnah Witir yang dilaksanakan setelah sholat fardhu, hal ini juga untuk membuktikan bahwa kita telah berhasil melanjutkan momentum Ramadan. “Kita perlu terus melaksanakan istiqamah shalat sunat witir setiap hari, sholat witir dapat dikerjakan dengan satu rakaat saja bila dirasakan tiga rakaat terlalu berat, karena intinya sholat witir dilaksanakan dengan jumlah rakaat ganjil,” tutup Ustad Didi Saefulloh, seraya mengutip salah satu firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Zariyat ayat 56, yang artinya; “Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali mereka untuk beribadah dan mengabdi kepada-Ku.“
Berikut ini jadwal Sholat dan Imsakiyah untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya 4 Syawal 1444 Hijriah Selasa 25 April 2023.