Korset Anti Perkosaan Simon Yudhistira Kembali Ramai Diperbincangkan Pasca Kasus Rudapaksa 13 Santriwati

- 16 Desember 2021, 09:37 WIB
Korset anti perkosaan karya inovator Simon Yudhistira kembali ramai diperbincangkan pasca kasus rudapaksa terhadap 12 santriwati di Cibiru dan Antapani Kota Bandung.
Korset anti perkosaan karya inovator Simon Yudhistira kembali ramai diperbincangkan pasca kasus rudapaksa terhadap 12 santriwati di Cibiru dan Antapani Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kembali marak kasus pelecehan seksual dan rudapaksa dalam dua pekan terakhir korset anti perkosaan Simon Yudhistira Sanjaya kembali di pesan. Korset seharga Rp110.000 di jamin inovator asal Ciroyom Kota Bandung mampu memberikan perlindungan bagi pemakainya dan menangkal aksi rudapaksa.

“Yah, sejak kasus kejahatan seksual yang dilakukan seorang pengajar kepada santriwatinya, ada beberapa orang yang menanyakan dan memesan. Saya dalam hal ini hanya ingin menolong para wanita yang sangat rentan terhadap kejahatan seksual, terutama mereka yang sering pulang malam dan  bekerja di daerah rawan kejahatan seksual,” terang  Simon Yudhistira Sanjaya, saat ditemui Portal Bandung Timur diruang kerjanya Jalan Rayawali Timur, Ciroyom Kota Bandung.

Sebagai inovator pembuatan korset anti perkosaan, nama Simon Yudhistira Sanjaya pernah menjadi bahan perbincangan setelah karyanya diulas di media Strait Times tahun 1998. “Sejak itu banyak kaum perempuan yang memesan, bahkan sejak dengan pemberitaan dan isu tentang rudapaksa pada kasus kerusuhan Mei 1998,” terang  Simon Yudhistira Sanjaya.

Baca Juga: UNESCO Akui Gamelan Sebagai Intangible Cultural Heritage

Ide terciptanya korset anti perkosaan menurut  Simon Yudhistira Sanjaya berawal dari rasa iba dirinya setiap mendengar berita tentang TKW ataupun TKI yang diperkosa oleh majikannya. “Saat itu muncul ide untuk membuat korset anti perkosaan bagi TKW atau TKI yang akan berangkat ke luar negeri,” ujar Simon Yudhistira Sanjaya.

Dikatakan Simon Yudhistira Sanjaya, dirinya merasa iba dengan wanita korban rudapaksa atau kasus kejahatan seksual. “Karena pertama bisa hamil, kedua bisa terkena penyakit kelamin dari pelaku dan bisa berakibat kematian karena tidak kuat menanggung beban bunuh diri, serta yang ketiga tetap bertahan hidup tapi gila karena mengalami depresi,” ujar Simon Yudhistira Sanjaya.

Baca Juga: Piala AFF 2020, Indonesia Bertahan di Puncak Klasemen Grup B Usai Tahan Imbang Vietnam

Bertolak dari hal tersebut Simon Yudhistira Sanjaya, menciptakan korset anti perkosaan yang dijamin aman dan melindugi pemakainya. Korset yang digunakan terbuat dari bahan ringan namun kuat tidak dapat dipotong pisau, gunting atau cunter.

“Pemakainya tidak menggunakan setiap saat, tapi opsional sewaktu waktu saja bila akan bepergian ke tempat yang dirasakan tidak aman. Untuk pembuatan dan pemesanan, tinggal datang nanti diukur lingkar pinggang dan tinggi duduk, aman digunakan karena menggunakan kode pengguna atau pin,” terang Simon Yudhistira Sanjaya.

Korset anti perkosaan karya inovator Simon Yudhistrira dijamin aman dan nyaman bagi penggunanya.
Korset anti perkosaan karya inovator Simon Yudhistrira dijamin aman dan nyaman bagi penggunanya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah