Maulid Nabi Tanggal 12 Rabiul Awal 1444H, Momentum Teladani Sikap Kepemimpinan Rasulullah

- 27 September 2022, 08:41 WIB
Maulid Nabi Tanggal 12 Rabiul Awal 1444H, Momentum Teladani Sikap Kepemimpinan Rasulullah
Maulid Nabi Tanggal 12 Rabiul Awal 1444H, Momentum Teladani Sikap Kepemimpinan Rasulullah /Pixabay

PORTAL BANDUNG TIMUR - Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, Umat Islam memperingati maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Memperingati maulid Nabi, pada bagi umat islam pada hakikatnya adalah ungkapan rasa syukur sekaligus bentuk kecintaan terhadap sang baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan menjalinkan tali silaturahmi bersama segenap lapisanmasyarakat, sehingga menjadi kekuatan syiar Islam dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah antar sesama muslim.

Sebagaimana banyak diungkap dalam sejumlah sumber, maulid Nabi adalah hari memperingati kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang jatuh pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal pada tahun gajah atau 570 Masehi di Kota Makkah. Pada tahun 2022 ini, peringatan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabi'ul-Awal 1444 H adalah bertepatan dengan harui Sabtu tanggal 8 Oktober 2022.

Baca Juga: Ini Pesan Almarhum Syekh Yusuf Al Qaradawi untuk Indonesia

Begitu banyak hal yang dapat diteladani dari sikap dan kehidupan Rasullulah. Salah satunyha dalam sikap dan kepemimpinan Rasulullah dalam memberikan empati dan pengaruh positif terhadap orang lain patut dicontoh dan ditiru oleh segenam umat islam. Hal tersebut seperti terungkap dalam peringatan maulid Nabi di Kantor Kemenag RI, tahun lalu.

"Perbedaan akan cara berpikir, melakukan ibadah sunah sudah banyak terjadi dimasa kejayaan Rasulullah, namun rasa empati yang diajarkan Rasulullah membuat perbedaan menjadi kelebihan yang sangat dihargai para pengikutnya," ungkap KH Abdul Ghofur Maimoen, saat peringatan maulid Nabi tahun 2021 lalu di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Ia menjelaskan, begitu besarnya rasa empati Rasulullah SAW kepada semua orang, membuat pihak yang sebelumnya berada di pihak berseberangan, justru menjadi sahabat yang mempunyai peranan penting dalam sejarah perkembangan dakwah Islam.

Baca Juga: Jenazah Syekh Yusuf Al Qaradawi Disholatkan di Masjid Agung Qatar Bada Dzuhur

"Khalid bin Walid hampir mengalahkan Rasulullah SAW saat perang Uhud, namun akhirnya menjadi panglima perang umat Islam. Begitu juga Umar bin Khattab yang keluar dari rumah ingin membunuh Rasulullah, namun pada akhirnya justru mengucap syahadat," katanya.

Gus Ghofur menambahkan, apabila umat Islam di Indonesia mampu bersatu dan memperkuat ukhuwah islamiyah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka negeri ini akan menjadi tenteram dan dilindungi oleh Allah SWT.

"Mari kita merenung untuk melakukan empati, dan silaturahmi, sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tutupnya.***

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x