HARI Ini Fenomena Alam Gerhana Matahari Total, Ini Tata Cara Sholat Khusuf

- 8 November 2022, 04:00 WIB
Ilustrasi tatacara sholat gerhana bulan atau sholat khusuf.
Ilustrasi tatacara sholat gerhana bulan atau sholat khusuf. /Sumber : Kemenag/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dalam surah Ali Imran ayat 190 sampai 191 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, Inna fī khalqis-samawati wal-arḍi wakhtilafil-laili wan-nahari la’ayatil li’ulil-albab.  Allazina yazkurụnallaha qiyamaw wa qu'ụdaw wa 'ala junụbihim wa yatafakkarụna fī khalqis-samawati wal-arḍ, rabbana ma khalaqta haża baṭila, sub-ḥanaka fa qina 'azaban-nar.

Yang artinya, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

“Fenomena alam gerhana bulan total yang diperkirakan akan terjadi pada Selasa 8 November 2022 malam bagi kita sebagai umat Muslim harus diyakini sebagai kekuasaanNYA bukan karena sebab lain. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam dalam sebuah hadist riwayat Imam Bukhari yang artinya, ‘Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan terjadi bukanlah disebabkan oleh kematian atau kelahiran seseorang, namun keduanya merupakan dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Apabila kalian melihatnya, maka sholatlah!,” kata Ustad Didi Saefulloh salah seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung, terkait dengan fenomena alam gerhana bulan total yang akan tejadi di seluruh tanah air pada Selasa 8 November 2022 malam.

Sebagaimana edaran surat dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Binmas Islam) telah menerbitkan seruan untuk melaksanakan Sholat Gerhana Bulan, menurut Ustad Didi Saefulloh, ada baiknya sholat dilaksanakan secara berjamaah di masjid. “Untuk sholat yang dikerjakan saat terjadi gerhana bulan dinamakan shalat sunnah Khusuf,” tambah Ustad Didi Saefulloh.

Adapun tatacara Salat Gerhana Bulan sebagaimana yag dianjurkan Dirjen Binmas Islam Kemenag adalah sebagai berikut:
a. Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang, seperti surat Al Baqarah sambil dijaharkan atau dikeraskan suaranya, bukan lirih.

Sebagaimana terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Aisyah; “Nabi Shalallahu Allaihi Wassalam menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”

d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x