Jadwal Sholat dan Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 3 Syawal 1444 Hijriah Senin 24 April 2023

- 24 April 2023, 04:11 WIB
Ilustrasi membaca Al Quran. Kebiasaan beribadah membaca Al Quran, bertadarus, berdzikir dan bersholawat selama bulan Ramadan memasuki bulan Syawal harus tetap terjaga dan diamalkan.
Ilustrasi membaca Al Quran. Kebiasaan beribadah membaca Al Quran, bertadarus, berdzikir dan bersholawat selama bulan Ramadan memasuki bulan Syawal harus tetap terjaga dan diamalkan. /Foto : Pixabay/mucahitlildjit

PORTAL BANDUNG TIMUR - Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah Adz Dzariyat ayat ke 56; Wamaa khalaqtul jinna wal-insa ilaa liya’buduun. Yang artinya;  “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,”

“Surah Adz Dzariyat terdiri atas 60 ayat, merupakan surah ke-51 dan   termasuk ke dalam Juz 26 dan 27 dalam Alquran. Penamaan surah Adz Dzariyat diambil dari ayat pertama dari kata Zariyati, yang memiliki arti angin yang menerbangkan,” terang Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, surah Adz Dzariyat yang tergolong ke dalam surah Makkiyah, dalam sejumlah tafsir, terutama ayat ke 56 memiliki arti sangat luas. “Demikia pula bila dikaitkan dengan posisi kita sebagai umatNya pasca melaksanakan rangkaian ibadah di bulan suci Ramadan dan kini memasuki bulan Syawal,” tambah Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 2 Syawal 1444 Hijriah Minggu 23 April 2023

Pasca bulan suci Ramadan dan memasuki bulan Syawal menurut Didi Saefulloh setiap umat Muslim bisa menilai diri sendiri, termasuk golongan mana dalam menjalankan ibadah puasa. “Bagi mereka yang benar-benar berhasil dalam menjalankan ritual ibadah selama bulan Ramadan tentunya akan terus beribadah dan mempertahankan kualitas ibadahnya, karenanya selalulah mengingat akan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana dalam surah  Adz Dzariyat tersebut di atas,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Dikalangan alim ulama dikenal tiga kelompok orang berpuasa di bulan Ramadan. Kelompok pertama adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa secara formal atau sekadar menahan lapar dan dahaga.

Kemudian, kelompok kedua adalah mereka yang berpuasa dengan menjaga penglihatan, pendengaran, dan segala hal yang membatalkan pahala puasa. “Karena mereka sadar dan tahu dalam berpuasa ada yang membatalkan puasa dan ada yang membatalkan pahala puasa,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 29 Ramadan 1444 Hijriah Jumat 21 April 2023

Kelompok ketiga menurut Ustad Didi Saefulloh adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa selalu ingat Allah agar senantiasa merasa diawasi dalam segala hal. Mereka berpuasa karena ketakwaan kepada Allah, taat kepada perintah-Nya, menundukkan hawa nafsu dan syahwat, mengendalikan seluruh anggota tubuh, menyehatkan badan, membakar dosa-dosa, dan menumbuhkan rasa kepedulian sosial.

Bulan suci Ramadan tidak sebatas selesai saat dipungkas dengan datangnya Idul Fitri, namun setiap Muslim yang taat hendaknya bermuhasabah, melakukan instrospeksi diri. Memiliki kekhawatiran dalam hati, apakah puasa kita diterima atau tidak.

“Kekhawatiran akan membuat kita selalu ingat kepada Allah dan berhati-hati dalam bertindak. Ingat kepada Allah itu bagian dari ciri orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Baqarah ayat ke 183, yang artinya; ‘Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa’, “ ujar Ustad Didi Saefulloh mengutip ayat dalan ssurah Al Baqarah.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 29 Ramadan 1444 Hijriah Kamis 20 April 2023

Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam mengajarkan umatnya sebelum memasuki bulan Ramadan mempersiapkan diri di bulan sebelumnya dengan menjalankan puasa dan ibadah sunnah lainnya.  Karena itu, ada istilah mengatakan bahwa bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan tidak bisa dipisahkan.

Bahkan Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam telah mengajarkan kepada umatnya sebuah doa akan keutaman bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadan. Doa tersebut adalah,  Allaahumma baarik lana fii rajab wa baarik lana fii Sya’ban wa baallighna fii Ramadhan. Yang artinya, Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab ini, dan berkahilah kami di bulan Sya’ban ini, dan sampaikan kami (panjangkan usia kami) hingga bulan Ramadhan.

Tidak hanya doa itu, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam juga mengingatkan umatnya agar melaksanakan ibadah setelah bulan Ramadan atau masuk bulan Syawal. Sebagimana hadist sangat populer setiap menyambut akhir bulan Ramadan dan menyabut bulan Syawal,  hadist tersebut diriwayatkan Imam Muslim, yang artinya,“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunah) enam hari di bulan Syawal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.” 

Sabda Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam lainnya yang perlu diingat oleh setiap umatnya adalah bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat mencintai umatNya yang melakukan ibadah secara rutin. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam dalam hadist riwayat Imam Bukhari, yang artinya; Amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit.

“Karenanya, setelah Ramadan berakhir dan bulan Syawal tiba janganlah sampai ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan terhenti begitu saja dan Ramadan kita kosong tidak mendapatkan pahala. Sebagaimana disebut dalam doa Jibril dan diamini Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam, yang artinya; Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya yang belum diampuni oleh Allah ‘Azza wa Jalla,” ujar Ustad Didi Saefulloh mengutip hadist riwayat Imam Bukhari.

Agar kita tidak menjadi bagian dari umat Rasullullah sebagaimana dalam doa Jibril, pesan Ustad Didi Saefulloh, tetap laksanakan puasa dengan berpuasa sunnah syawal, Senin Kamis dan puasa lainnya.  Juga tetap menjalankan ibadah lainnya, membaca Al Quran,  berdzikir, berholawat, berinfaq dan bersodakoh serta ibadah lainnya.

Berikut ini jadwal Sholat dan Imsakiyah untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya 3 Syawal 1444 Hijriah Senin 24 April 2023.

Jadwal sholat dan imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 3 Syawal 1444 Hijriah, 24 April 2023.
Jadwal sholat dan imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 3 Syawal 1444 Hijriah, 24 April 2023.
***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x