Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Bulan Ramadan sudah berlalu dan bulan Syawal saat ini sudah memasuki hari ke 22, firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Az Zazalah, terutama ayat ke 7 dan 8 begitu sangat populer disampaikan. “Fa may ya’mal misqala zarratin khaiyay yarah.Wa may ya’mal misqala zarratin syarray yarah, yang artinya “Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebesar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula."
“Pasca bulan Ramadan, kedua ayat firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah A Zazalah ini disandingkan dengan sabda Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Muslim. Dari Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ‘Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit’ dan Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang ulama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung, terkait amalan ibadah yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Muslim pasca Ramadan.
Dibagian lain hadist Muslim juga disebutkan, Dari Aisyah, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalambersabda, ”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”
Sepanjang bulan Ramadan begitu banyak amal ibadah yang dilaksanakan oleh setiap umat Muslim dengan berharap ganjaran yang berlipat ganda. “Bahkan yang biasanya tidak dilaksanakanpun dilaksanakan dengan berharap ganjaran yang berlipatganda tanpa batasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Memang tidaklah buruk hal tersebut dilaksanakan, namun bila berkaca dari sabda Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam dan juga firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala tentang amalan yang baik setelah Ramada, adalah yang dikerjakan terus menerus agar amalan tersebut terus mengalir dan yang utama disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Dan harus diingat pula, bahwasannya ciri seseorang yang berhasil menjalankan ibadah selama bulan Ramadan adalah mempertahankannya di bulan lainnya. “Meskipun amalan yang dikerjakan sangat kecil sekalipun sebesar biji zaroh,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Derajat ketakwaan seorang Muslim dilihat dari ketaatannya dalam melaksanakan ibadah. Dan ibadah yang dilaksanakan tidak berdasarkan waktu-waktu tertentu.
“Memang Allah Subhanahu Wa Ta’ala begitu menyukai umatnya yang suka melakukan amal sholeh untuk menunjukan ketakwaan kepadaNya. Namun Allah Subhanahu Wa Ta’ala lebih menyukai umatNya yang mengerjakan amal sholeh yang dilakukan secara rutin meski kecil ukurannya,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan Sekitarnya 17 Syawal 1444 Hijriah, Senin 8 2023
