BMKG Ingatkan Dinamika Atmosfer Berpotensi Peningkatan Curah Hujan

- 28 November 2023, 06:05 WIB
BMKG peringatkan akan dinamika atmosfer yang dapat menimbulkan cuaca ekstrem disejumlah wilayah Indonesia.
BMKG peringatkan akan dinamika atmosfer yang dapat menimbulkan cuaca ekstrem disejumlah wilayah Indonesia. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR –  Kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini berdasarkan monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer. Perkembangan dinamikan atmosfer tersebut diprakirakan dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Dalam keterangan tertulisnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, mengatakan ada beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan. Hal tersebut dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Diantaranya, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat. Diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode Dasarian I Desember 2023 dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Fenomena El Nino Masih Berlangsung, Udara Kering Cuaca Kota Bandung dan Sekirarnya Cenderung Cerah dan Berawan

Kemudian fenomena skala regional lainnya adalah gelombang Equatorial Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia. Terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir Dasarian III November 2023.

Juga adanya, penguatan Monsun Asia, terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot atau 47 kilometer perjam. Juga Anomali positif Suhu Muka Laut di wilayah Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi hingga 3 derajat celcius menjadi sumber uap air dalam pembentukan awan hujan.

Selain itu munculnya Bibit Siklon Tropis 99W di Laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik di barat Sumatra dan Selat Karimata yang memicu pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan angin. Bibit Siklon Tropis 99W tersebut memiliki kecepatan angin maksimum hingga 20 knot atau 37 kilometer perjam dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 hPa dengan pergerakan sistem ke arah Barat.

Baca Juga: Bandung dan Sekitarnya Siang Hari di Guyur Hujan Lebat Disertai Petir, Pagi dan Malam Terasa Dingin

Adanya fenomena fase Bulan Perigee (Jarak terdekat dengan Bumi) berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Potensi rom dapat terjadi di  Pesisir Sumatera Utara meliputi  Pesisir Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan yang diprakirakan terjadi pada tanggal 23 November hingga 1 Desember 2023. Kemudian, pesisir Bandar Lampung pada tanggal 27 November hingga  1 Desember 2023.

Juga di pesisir barat dan selatan Banten pada tanggal 26 hingga 30 November 2023. Di pesisir utara Jakarta pada tanggal 26 November sampai  02 Desember 2023.

Di pesisir Jawa Tengah sekitar Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan  Kabupaten  Pemalang antara tanggal 19 hingga 23 November. Serta di pesisir Maluku di wilayah Teluk Ambon, Saumlaki, Kepulauan Kai, Kepulauan Dobo, Kabupaten Seram bagian timur pada tanggal 25 hingga 30 November 2023.

Citra satelit Himawari kondisi atmosfer di wilayah Indonesia Selasa 28 November 2023.
Citra satelit Himawari kondisi atmosfer di wilayah Indonesia Selasa 28 November 2023.
Terhadap fenomena alam yang sedang dan akan terjadi, BMKG menghimbau agar pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Selain itu melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan ataupun pengurangan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.

Juga lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi. “Dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

Informasi dapat diperoleh melalui;  Website BMKG https://www.bmkg.go.id , untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan,  Akun media sosial @infobmkg, Aplikasi iOS dan android @Info BMKG, Call center 196 BMKG,  atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. ***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah