Gempa Bumi Tektonik Kabupaten Garut, Ini Hasil Analisis Badan Geologi Kementerian ESDM

2 Februari 2023, 19:04 WIB
Peta pusat gempa bumi tektonik magnitudo 4,3 di wilayah Kabupaten Garut 1 Februari 2023. /Sumber : Badan Geologi /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam analisis geologi kejadian gempa bumi tektonik yang berpusat di Kabupaten Garut Jawa Barat terjadi akibat aktivitas sesar aktif berupa Sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar.  Wilayah Kabupaten Garut tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi.

Dalam laporannya, disebutkan bahwa gempa bumi terjadi pada hari Rabu, tanggal 1 Februari 2023, pukul 22:57:21 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,73 derajat Bujur Tiur  dan 7,27 derajat  Lintang Selatan, berjarak sekitar 19,4 kilometer Barat Daya Kota Garut, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo 4,3 pada kedalaman 3 kilometer.

Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,613 derajat  Bujur Timur  dan 7,290 derajat Lintang Selatan dengan magnitudo 4,4 pada kedalaman 10 kilometer. Sementara berdasarkan data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,7 derajat  Bujur Timur dan 7,20 derajat Lintang Selatan, dengan magnitudo 4,5 pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Gunung Sampah Mulai Bermunculan di Sejumlah Wilayah Kota Bandung

Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan setempat merupakan lembah yang secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah keras atau batuan lunak (kelas C).

Batuannya merupakan endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda terdiri-dari breksi gunung api, lava dan tuff. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak atau unconsolidated dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, gempa bumi diakibatkan aktivitas sesar aktif berupa Sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar. Berdasarkan peta geologi lembar Garut dan Pameungpeuk dari Badan Geologi terdapat sesar mendatar di sekitar lokasi pusat gempa bumi.

Baca Juga: Ruang ICU Kebakaran, Pasien RSUD Bandung Kiwari Dievakuasi

Sementara dampak dari gempa bumi yang terjadi, menurut informasi dari Kalak BPBD Kabupaten Garut serta informasi penduduk setempat, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa 1 orang luka-luka di Kecamatan Samarang. Selain itu kerusakan beberapa bangunan di Desa Pasirwangi (Kecamatan Pasirwangi), Desa Cisarua dan Samarang (Kecamatan Samarang), Kabupaten Garut.

Guncangan gempa bumi dirasakan di daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi pada skala intensitas antara III hingga  IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Dari data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah. Kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menghimbau masyarakat untuk tetap tenang. Mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.
Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Bangunan di Kabupaten Garut harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

Oleh karena wilayah Kabupaten Garut tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi. Demikian juga wilayah pantai selatan Kabupaten Garut yang rawan tsunami harus ditingkatkan upaya mitigasi tsunami.

Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana untuk menginventarisir dampak kejadian gempa bumi dan memberikan rekomendasi teknis, serta melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler