PORTAL BANDUNG TIMUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, memasang sistem peringatan dini tsunami di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan target dalam prioritas nasional untuk pemasangan alat peringatan dini tsunami di Indonesia karena terletak di jalur megathrust tsunami di Indonesia. Daerah ini mempunyai jalur evakuasi panjang lebih dari 2,5 km padahal perkiraan waktu tsunami datang kurang dari 5 menit.
Menyikapi kondisi ini, jalur evakuasi baru dibutuhkan untuk mempercepat proses evakuasi warga ke tempat yang lebih aman atau pun adanya tempat evakuasi sementara (TES) di dekat pantai.
Baca Juga: Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Siap Dukung Mudik Lebaran 2021
Baca Juga: Di Garut , Imam Besar dan Imam Masjid Akan Dapat Gaji
Pemasangan alat peringatan dini dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan pengontrol jarak jauh antar pulau menggunakan jaringan GSM sebagai penghubung.
Serangkaian simulasi evakuasi tsunami dan gempa untuk menguji sistem yang dibangun dilakukan UGM bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Simulasi evakuasi tsunami dan gempa bertujuan memberikan informasi akurat dari pemerintah tentang bahaya bencana melalui sirine yang terpasang dan membantu kesiapsiagaan warga setempat dalam menghadapi bencana.
Baca Juga: Belajar Dari Pengalaman, Klopp Ogah Belanja pada Bursa Transfer Januari
Baca Juga: KBRI Kuwait Luncurkan Buku Saku Ketenagakerjaan
Alat peringatan dini diharapkan dapat membantu masyarakat melakukan antisipasi ketika bencana alam tsunami atau gempa terjadi. (adi hermanto)***