PORTAL BANDUNG TIMUR - Tsunami Covid-19 pada bulan Juni hingga Juli 2021 lalu di Indonesia terutama Jawa Barat harus menjadi momentum untuk membangun kesiapsiagaan pemerintah, menghadapi Natal dan Tahun Baru. Meski aplikasi PeduliLindungi sudah mulai digunakan, namun momentum libur panjang di akhir tahun memicu timbulnya kekhwatiran meningkatnya kembali kasus Covid-19.
Disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetyani, pemerintah pusat maupun daerah harus sedini mungkin menerapkan protokol kesehatan dan strategi daam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jangan sampai kegiatan masyarakat pada Nataru nanti, tidak menjadi pemicu meledaknya kembali kasus Covid-19.
"Sudah pasti, dengan adanya relaksasi atau pelonggaran disetiap daerah pastinya akan memicu mobilitas warga. Libur Maulid Nabi Muhammad SAW Saja yang sudah digeser tetap memicumobilitas, apalagi libur Nataru pasti mobilitas masyarakat ke tempat ibadah, tempat wisata atau sebagiannya melakukan mudik akan terjadi," ujar Netty Prasetyani.
Baca Juga: Google Doodle Hari ini, Ellya Khadam Sang Pelopor Musik Dangdut
Dikatakan Netty Prasetyani, saat ini aplikasi PeduliLindungi sudah mulai digunakan. Namun momentum libur panjang di akhir tahun memicu timbulnya kekhwatiran meningkatnya kembali kasus Covid-19.
Karenanya Netty Prasetyani mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga disiplin protokol kesehatan, dengan menerapkan dalam setiap aktivitasnya.
"Meskipun 50 persen masyarakat sudah menjalani vaksinasi, tapi tetap kuncinya ada di masyarakat sendiri. Jaga kesehatan, terapkan dan patuhi protokol kesehatan, ini untuk menjaga kita semua, patuhi aturan yang ada,"pungkas Netty Prasetyani. (hp. Siswanti)***