Terbaru, Varian Omicron Kini Sudah Ditemukan di 45 Negara

- 7 Desember 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi virus varian Omicron. WHO mendeteksi varian Omicron pada Minggu 5 Desember 2021 terdeteksi di 40 negara dan pada hari ini sudah ada di 45 negara.
Ilustrasi virus varian Omicron. WHO mendeteksi varian Omicron pada Minggu 5 Desember 2021 terdeteksi di 40 negara dan pada hari ini sudah ada di 45 negara. /Pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Penyebaran varian baru Omicron hingga saat ini sudah terdeteksi di sekitar 45 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara di dunia memperbanyak sampel genome sequencing serta mempersiapkan respons fasilitas kesehatan, melakukan pembatasan kegiatan masyarakat, dan menyegerakan vaksin untuk masyarakat rentan.

Varian Omicron yang sebelumnya diperkirakan berasal dari Afrika Selatan sebelumnya telah diketemukan di Skotlandi Inggris, Belanda dan Liepzig Jerman, terus menyebar ke sejumlah negara di Afrika maupun Eropa. Terbaru, pada awal Desember 2021 varian Omicron ditemukan di 25 negara, pada Minggu 5 Desember 2021 sudah ditemukan di 40 negara,  dan terakhir WHO mengumumkan Omicron sudah ada di 45 negara.

“Tadi Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa terkait dengan karantina, ini terus diberlakukan 10 hari karantina untuk yang dari luar negeri di luar 11 negara yang dilarang. Kemudian juga terkait dengan vaksin anak-anak supaya segera dimulai yang usia 6-11 (tahun),” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga: Kata Mirzam Abdurrachman tentang Erupsi Gunung Merapi

Dikatakan Airlangga Hartarto, pemerintah juga tengah menyiapkan skema untuk pelaksanaan vaksinasi booster yang direncanakan akan dilakukan di tahun mendatang. Pelaksanaan ini akan diatur melalui peraturan menteri kesehatan (permenkes).

“Bapak Presiden juga meminta agar kegiatan vaksinasi booster sudah dipersiapkan untuk di bulan Januari. Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasis PBI (penerima bantuan iuran) dan juga vaksin non PBI. Ini yang akan diatur dalam Permenkes dalam waktu yang tidak terlalu lama,” jelas Airlangga Hartarto 

Terkait capaian vaksinasi nasional, Airlangga menyampaikan bahwa cakupan vaksinasi dosis pertama adalah sebesar 68,42 persen dan dosis kedua sebesar 47,55 persen dari target yang telah ditetapkan. Masih terdapat sembilan provinsi yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya di bawah 50 persen, yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Papua.

Baca Juga: 5.000 Orang Calon Guru PPPK Kota Bandung Siap Seleksi Kompetensi

Dalam keterangan persnya, Airlangga Hartarto, juga memaparkan mengenai persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ia menegaskan bahwa kebijakan pembatasan kegiatan pada periode tersebut akan disesuaikan dengan imbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (inmendagri).

“Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan maksimal di mal, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen, dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin,”  ujar Airlangga Hartarto.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah