Status Siaga, Aktivitas Gempa Gunung Merapi Masih Tinggi

- 20 Februari 2022, 08:30 WIB
Gunung Merapi dipantau melalui kamera Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah.
Gunung Merapi dipantau melalui kamera Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah. /foto dokumentasi PGM Babadan/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta selama periode pengamatan 11-17 Februari 2022 masih tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, kegempaan Gunung Merapi tercatat tiga kali gempa awan panas guguran (AP), 15 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 41 kali gempa fase banyak (MP), 1 kali gempa low frekuensi (LF), 961 kali gempa guguran (RF), 18 kali gempa embusan (DG), dan 9 kali gempa tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dilansir Portal Bandung Timur dari Kantor Berita Antara, Sabtu, 19 Februari 2022.

Ia menjelaskan, selain kegempaan, data pengamatan deformasi menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam pada pekan ini sebesar 0,5 cm per hari.

Baca Juga: Masyarakat Mulai Kendor Terapkan Prokes, BNPB Sebarkan 15 Juta Masker

"Berdasarkan pengamatan sepekan tersebut, gunung api aktif itu terpantau tiga kali mengeluarkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur 2.500 sampai 2.800 meter," ungkap Hanik Humaida.

Ia menambahkan, guguran lava teramati sebanyak 105 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

"Berdasarkan analisis morfologi tidak teramati perubahan yang signifikan baik kubah barat daya maupun kubah tengah," katanya.

Baca Juga: Memaknai Peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW

Hanik mengatakan, volume kubah lava barat daya Merapi sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.(syiffa ryanti)***

Editor: Agus Safari

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x