Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemulangan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz putera sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikabarkan mengalami keterlambatan. Perubahan terjadi pada jadwal kedatangan buka pada hari dari kedatangan jenazah.
Hal tersebut disampaikan Kaporlesta Bandara Soekarno Hatta Kombes Sigit Dany melalui Kasat Lantas Polresta Bandara Soetta, Kompol Bambang Askar Sodiq.
“Sebelumnya kedatangan jenazah pada Minggu (12 Juni 2022) pagi pukul 07.40 WIB, namun ada pengunduran jadwal menjadi tiba pukul 15.45 WIB, jadi hanya perubahan jadwal waktu saja bukan perubahan hari,” terang Bambang Askar Sodiq, sebagaimana dikutip dari PJMNews Portal Berita Polda Metro Jaya.
Dikatakan Bambang Askar Sodiq, jenazah Emmeril Kahn Mumtadz yang akrab disapa Eril dijadwalkan akan tiba hari Minggu 12 Juni 2022 pukul 15.45 WIB, menggunakan pesawat Qatar Airways QR956.
Baca Juga: Sarmuchi, Ajang Hajatan Musisi Kota Cimahi
“Sebelumnya dikabarkan Kemenlu jenazah Eril dan Keluarga Ridwan Kamil menggunakan Flight Qatar QR 985 DOH-CGK dengan estimasi landing di CGK (Cengkareng) pada Minggu 12 Juni 2022 pukul 07.40 WIB,” ujar Bambang Askar Sodiq.
Berdasarkan rencana, jenazah Eril akan dibawa ke jalur kargo saat tiba di Bandara Soetta dan kemudian akan diserahterimakan di jalur kargo atau VIP Room Terminal 3. Penyerahan di jalur kargo bertujuan agar tidak mengganggu aktivitas penerbangan umum, terutama pemberangkatan kelompok terbang (kloter) jemaah haji.
“Kita sudah buat rekayasa arus, Kang Emil (Ridwan Kamil) kan berempat itu nanti tidak bisa dibarengkan dengan penumpang umum lainnya. Nanti kita lewatkan untuk penjemputan di sayap pesawat menggunakan mobil ke dalam dan penjemputan jenazah sama rombongan Kang Emil sama keluarga pokoknya berempat manifesnya. Nanti kita lewatin landasan, nanti kita keluar apron timur di kargo,” jelas Bambang Askar Sodiq.
Baca Juga: Verifikasi Akun Bobotoh Rampung, Panitia Siap Jual Tiket Secara Online
Dikatakan Bambang Askar Sodiq, kedatangan jenazah Eril akan berbarengan dengan pemberangkatan kloter jemaah haji. “Secara kebetulan berbarengan jam kloter jemaah haji, makanya kita gunakan kargo biar tidak berbaur dengan masyarakat lainnya dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan lain,” ujar Bambang Askar Sodiq.
