Sedangkan pada Sabtu 19 November 2022, gempa bumi susulan atau aftershock berdasarkan pantauan BMKG terjadi sebanyak 13 kali. Gempa bumi dirasakan masyarakat di Kepulauan Enggano Bengkulu Utara dengan magbitudo bervariasi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si, di akut twitter maupun instagram pribadinya @daryonobmkg mengatakan bahwa aktivitas gempa bumi signifikan yang berpusat di front subduction patut untuk waspadai. “Karena berpotensi menjadi slow esrthquake, guncangan tidak kuat bahkan tidak dirasakan tetapi memicu tsunami,” ujar Daryono. (heriyanto)***