Gempa Bumi Magnitudo 5,6 Guncang Kabupaten Cianjur dan Sekitarnya, Ini Analisa PVMBG Badan Geologi

- 23 November 2022, 07:27 WIB
Peta analisis gempa bumi magnitudo 5.6 yang terjadi pada Senin 21 November 2022.
Peta analisis gempa bumi magnitudo 5.6 yang terjadi pada Senin 21 November 2022. /Sumber : PVMBG Badan Geologi/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menganalisa gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard). Sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi.

Berdasarkan hasil analisis PVMBG Badan Geologi yang dipublikasikan menyatakan bahwa bahaya ikutan (collateral hazard) dapat berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi. Wilayah Kabupaten Cianjur tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.

Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana guna melakukan pemetaan dampak gempa bumi. Juga memberikan rekomendasi teknis guna membantu Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi lokasi bencana.

Baca Juga: Piala Dunia 2022, 3 Gol Argentina Dianulir VAR Alhasil Kalah dari Arab Saudi 1-2

Dalam analisanya, PVMBG Badan Geologi, mengatakan bahwa kondisi geologi dan penyebab gempa bumi berlokasi di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.  Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Baca Juga: Putri Candrawathi Terpapar Virus Corona, Sidang Dilaksanakan Secara Daring

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona Sesar Cimandiri.

Berdasarkan hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang terjadi pada hari Senin, 21 November 2022, pukul 13:21:10 WIB, terletak di darat. Berada pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x